Waiting For You Part 2

<Still flashback>

“Mianhae Oppa.. aku aku…” Shilla tak kuasa menahan dirinya lagi dan akhirnya ia putuskan untuk meninggalkan Siwon.

“Shilla, tunggu. Aku belum selesai”. Tapi percuma Shila sudah terlanjur menjauh dari pandangan Siwon.

Shilla sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kau pergi begitu saja sebelum aku selesai bicara. Apa kau sama sekali tak menyukaiku. Kenapa Shilla??? Kau membuatku bingung. Tak tahukah kau kalau aku benar-benar mencintaimu??

**

Shilla tak tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya. Entah kenapa bibirnya kelu untuk mengucapkan bahwa ia juga mencintai Siwon. entah kenapa ia merasa tak pantas. Ia tak tahu apa yang ia pikirkan. Bahkan ia terus berlari tanpa arah. Tapi ternyata kakinya membawanya pulang kerumahnya. Pikiranya kini benar-benar kosong. Bahkan saat ia membuka pintu rumahnya pun ia tidak sadar. Ia terus berjalan menaiki tangga hingga menuju kamarnya.

“Eh, ga sopan. Pulang-ulang langsung ngloyor aja, beri salam napa!” omel Yesung yang ternyata belum tidur. Tapi tak ada jawaban dari adiknya, membuat dia heran setengah mati, tak biasanya Shilla seperti ini. Melihat tingkah adiknya yang tak biasa ini, membuat Yesung bangkit dan mengikuti Shilla ke kamarnya.

Yesung sangat kaget saat melihat adiknya sudah seprti mayat hidup. Tanpa ekspresi. Tapi air matanya mengalir. Shilla terduduk lemas di ranjangnya. Reflex Yesung langsung duduk di sebelah adiknya itu dan memeluknya.

“Kau kenapa?” ucap Yesung yang masih memeluk Shilla dan mengusap rambut Shilla lembut. Perlakuan Yesung ini membuat Shilla terisak.

Yesung melepas pelukanya dan mengusap air mata yang sudah membanjiri pelupuk mata Shillla. “ Hey, ceritalah!”

Shilla pun menceritakan semuanya kepada Yesung. Shilla menceritakan setiap detail kejadianya. Betapa ia sebenarnya mencintai Siwon tetapi ia bahkan tak menjawab pernyataan Siwon dan hanya bisa lari tanpa mengucap sepatah katapun selain maaf. Ia juga cerita bahawa alas an sebenarnya adalah karena ia merasa tak pantas menerima cinta dari seorang Choi Siwon sementara dirinya sendiri kini tengah mengidap penyakit yang tak seorang pun tahu kepastian akan hidupnya.

Yesung merasa iba dengan apa yang menimpa dongsaeng kesayanganya ini. Ia tahu sejak lama Shilla sudah mencintai Siwon, teramat cinta malah. Tapi hanya karena sebuah penyakit membuat Shilla harus memendam cintanya. Terkadang hidup memang tak adil.

Selama kurang lebih setengah jam Yesung mebiarkan Shilla menangis dipangkuanya. Hingga pada akhirnya tangisnya mereda, Shilla sudah trerlelap dipangkuan Yesung. Yesung kemudian merebahkan Shilla di ranjang dan menyelimuti tubuh mungil dongsaengnya itu. Ia hapus sisa air mata yang masih membekas di pipi Shilla.

“Tuhan, kumohon aku tak sanggup melihatnya seperti ini. Kumohon berikan Shilla kebahagiaan. Kembalikan senyum cerianya seperti dulu Tuhan, Jebal!!” Yesung mengecup lembut kening Shilla dan membiarkanya beristirahat.

<end of flashback>

@@@

Menganggap dirinya tak pantas untuk Siwon membuat Shilla terpaksa menolak cinta dari Siwon. Tapi Shilla tak pernah memberi  Siwon alasan atas penolakanya. Dan setiap kali Siwon bertanya akan alasanya, Shilla tak pernah menjawab. Shilla hanya memohon agar Siwon tetap mau bersahabat dengannya.

Shilla terus bertahan dalam kebohonganya tentang perasaanya yang sebenarnya dari Siwon. Sementara Siwon terus saja pantang menyerah. Siwon terus saja menyatakan cintanya pada Shilla meskipun jawaban dari Shilla tetap sama. Shilla masih merasa tak pantas.

Akan tetapi demi Siwon Shilla rela mati-matian terapi demi kesembuhanya. Shilla hanya berharap suatu saat nanti dia akan sembuh dan pada saat itulah dia siap untuk menerima Siwon. Meskipun dia sendiri tak tahu apakah ia akan sembuh. Dan seandainya sembuh pun, ia juga tak tahu apakah Siwon masih mempunyai perasaan yang sama terhadapnya. Shilla cemas dan takut memikirkan hal ini.

Dan sepertinya ketakutanya ini mulai terjadi. Kembali Shilla harus menelan pil pahit bahwa perasaan Siwon padanya sudah mulai memudar, dan yang lebih menyakitkan lagi bagi Shilla bahwa Siwon mencintai sahabatnya sendiri Hana. Ya meskipun ini rencana awal dari Shilla. Ia mengenalkan Hana dengan Siwon agar suatu saat nanti jika Shilla harus pergi ada seseorang yang menjaga Siwon. Tapi yang tidak ia ketahui adalah bahwa ternyata sangat menyakitkan. Perih rasanya saat mendengar sendiri orang yang selama ini dicintainya dan menjadi satu-satunya alasan untuk bertahan, menyatakan cintanya pada orang lain.

@@@

Kenyataan bahwa ternyata Siwon juga mencintai Hana membuat Shilla semakin terpuruk sampai-sampai dia lupa akan kondisinya yang rentan. Shilla merasakan sakit kepala yang teramat sakit, rasa yang sama saat pertama kali ia mengetahui dirinya divonis kanker otak. Ia putuskan untuk check up ke dokter Kyuhyun, dokter yang selama ini menangani penyakitnya.

Dokter Kyuhyun melakukan pemeriksaan yang bertubi-tubi pada Shilla. Bahkan Shilla harus menjalani CT scan ulang setelah 1 tahun silam terakhir kali Shilla di scan. Dan setelah semua pemeriksaan melelahkan ini selesai dokter Kyuhyun datang sambil membawa hasil scan dengan raut wajah yang tak bias Shilla artikan.

“Waeyo dokter?”

Dokter Kyuhyun tak langsung menjawab pertanyaan Shilla, ia hanya menghela nafas panjang. Hingga akhirnya setelah Shilla mendesak, dokter Kyuhyun menjelaskan hasil scan itu. Dan betapa kagetnya Shilla saat tahu bahwa peluang kesembuhan Shilla yang awalnya 70% turun menjadi 40%. Huh, bahkan kurang dari 50%. Dokter bilang bahwa hal ini disebabkan karena Shilla terlalu stress dan depresi.

Shilla keluar dari ruangan dokter kyuhyun tanpa ekspresi. Dia tak tahu lagi harus bagaimana. Apakah semua terapi yang selama ini ia jalani hanya sia-sia belaka. Apa dia tak akan sanggup lagi bertahan.

Shilla tumpahkan kesedihanya di sungai Han. Sungai yang penuh arti baginya. Ya, karena di sungai ini banyak terukir kenangan indah bersama Siwon. Dan memang sungai han juga lah yang menjadi pelarianya setipa kali ia sedih atau sedang stress.

Air mata yang dari tadi berhasil ia tahan untuk keluar, tak kuasa ia tahan lagi. Bahkan ia sampai sesenggukan sampai-sampai banyak orang yang sedang melintas di sungai Han memandangnya. Ia sudah tak peduli dengan tatapan iba dari orang-orang disekitarnya. Yang ia rasakan sekarang hanya rasa sakit, pedih dan derita yang berkepanjangan.

“Aku tak sanggup lagi Tuhan. Aku tak sanggup lagi menanggung ini sendiri. Kumohon tolong aku. Aku… aku….hiksss…”

Shilla terus saja terisak. Dan ditengah isakanya ia rasakan tangan seseorang menepuknya dari belakang dan memanggil namanya.

“Shilla-ah?” Shilla kemudian membalikan badanya untuk mengetahui siapa gerangan orang itu. Dan saat Shilla dapat dengan jelas melihat siapa orang tersebut, hanya keterkejutan yang terpancar dari keduanya. Orang itu adalah Choi Siwon.

“Shilla, gwenchanayo? Kau menangis?”. Tapi sayangnya tak ada sepatah katapun keluar dari bibir Shilla. Entah kenapa bibirnya kelu, bahkan untuk mengatakan Oppa saja ia tak bisa.

Otak Shilla benar-benar sedang tidak dalam kendalinya sekarang. Ia hanya bias memandang orang yang selama ini ia rindukan tanpa sepatah katapun keluar. Sedangkan Siwon, hanya bias bingung melihat kondisi Shilla saat ini. Ada guratan kecemasan dalam diri Siwon melihat Shilla yang masih menangis tanpa suara.

Shilla benar-benar terpaku. Ia sama sekali tak bias menggerakkan tubuhnya. Padahal ia ingin sekali menghapus air mata yang terus mengalir dari kelopak matanya. Ia tak ingin Siwon cemas, ia tak ingin Siwon melihatnya dalam keadaan menangis seperti ini. Tapi sayangnya, ia tak berdaya. Bahkan ia mulai merasakan bahwa tubuhnya melemas, pandangan matanya juga mulai kabur. Dan sepertinya ia sudah tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya sendiri.

“ Tidak Tuhan, kumohon beri kekuatan. Jangan biarkan aku limbung disaat seperti ini” Shilla membatin dalam hati. Tapi sepertinya Tuhan tak mendengar doanya. Detik berikutnya Shilla sudah tak merasakan apapun lagi, ia tak sadarkan diri di  hadapan Siwon, orang yang selama ini mati-matian ia jaga agar tak melihatnya lemah.

“Shilla-ah?” Siwon menahan tubuh Shilla sebelum jatuh ke tanah.

“Shilla-ah.. Shilla bangunlah! Shilla kau kenapa? Jawab aku! Kumohon! Shilla” Siwon berteriak frustasi sambil menepuk-nepuk pipi Shilla.

“Shilla sadarlah!!! Jebal !!!!”