My Bad Boy Part 10

Siwon pov

Aish, kenapa aku jadi terdampar disini? Kenapa aku sama sekali tidak bisa menolak keinginan halmeoni gadis bodoh itu?

Namjachingu? Aish bercanda.

“Siwon-ssi kau sudah lama mengenal Shilla”Tanya halmeoni ketika gadis bodoh itu menyiapkan kamar. Oya tunggu dulu, tadi dia bilang kamar gadis bodoh itu? jangan bilang kalau malam ini aku harus sekamar dengannya. Andwe!!

“Eh? Gadis..ehm maksudku Shilla temanku saat di Neul Paran”ujarku. Hampir saja aku keceplosan bilang gadis bodoh.

“Mwo? Wah berarti kalian sudah cukup lama menjalin hubungan? Kenapa Shilla tidak pernah bilang padaku ya?”

Aish, kenapa halmeoni suka sekali mengmbil kesimpulan sendiri si?

“Oya, kau bekerja dimana Nak?”tanyanya lagi.

“Aku fotografer halmeoni jadi bisa kemana saja. Tapi aku tinggal di Seoul.”

“Lalu untuk apa kau ke Busan?”

“Ehm masalah pekerjaan halmeoni. Aku dapat job di Busan untuk 3 hari”

“Geurae? Oh jadi jangan-jangan Shilla ke Busan juga untuk menemanimu bekerja, begitu?”

“Ne? ah itu.. ehm”

“Hahaha kenapa kau malu-malu. Bilang saja iya. Lalu kau menginap dimana?”

“Ehm di hotel dekat sini halmeoni”

“Oh, bagaimana kalau kau menginap disini saja? Lumayan kan untuk menghemat uang daripada kau harus di hotel.”tawarnya. aish kenapa jadi begini?

“Ehm tidak perlu halmeoni, aku tidak mau merepotkan”tolakku halus.

“Ani. Sama sekali tidak merepotkan. Lagipula kurasa Shilla akan senang kalau keu menginap disini. Lagipula helmeoni juga suka denganmu. Kau sepertinya pria bertanggung jawab.”jelasnya panjang lebar.

Apa yang ia bicarakan? Bertanggung jawab?

“Halemeoni kamarnya sudah siap”ucap gadis bodoh itu tiba-tiba. Sejak kapan ia sudah berdiri di depanku?

“Kenapa bilang pada halmeoni? Kamar itu kan untuk namjachingumu, kau bilanglah padanya”

“Nde?”

“Haha sudahlah. Oya Shilla namjachingumu akan menginap disini selama ia di Busan”

“Mwo?”ucap gadis bodoh itu kaget. Ia memandangku kaget. Aku hanya bisa membuang muka. Kenyataanya aku sama sekali tak bisa menolak ajakan halmeoni. Aish jinja!

“Kenapa kaget begitu? harusnya kau senang namjachingumu menginap disini”protes halmeoni.

“Ta..tapi..halmeoni.. dia.. ehm.. maksudku.. aku..”

“Aish kau ini bicara apa Shilla-ya? Bicara yang benar! Ah sudahlah, sudah sana antarkan Siwon ke kamarnya. Dia pasti lelah”

Gadis bodoh itu hanya diam. Dia  tidak dengar yang halmeoni ucapkan?

“Hya! Kenapa diam? cepat sana antarkan Siwon ke kamarnya”tambah halmeoni. Gadis bodoh itu kemudian tersadar dan menatapku sekilas.

“Ehm.. ayo Siwon-ssi” ucapnya akhirnya. Aku kemudian mengikutinya yang berjalan menaiki tangga. Kemudian sampailah kami di sebuah kamar.

Cukup rapi, sangat rapi malah. Nampaknya dia gadis yang rajin. Semua barang-barang di kamarnya tersusun rapi.

“Siwon-ssi silahkan istirahat”ucapnya.

“Neo?”

“Ehm?”tanyanya seolah tak mengerti.

“Kau… tidur dimana?”tanyaku cangung. Aish apa yang aku tanyakan? Bagaimana kalau ia menafsirkan pertanyaanku salah?

“Eo? Ehm.. aku tentu saja bersama halmeoni.”

“Oh”ucapku singkat. Tentu saja jawabannya akan begitu. apa yang kau pikirkan Choi Siwon?

“Istirahatlah!”

“Ehm”

Dia kemudian membalikkan badannya dan bersiap turun. Tapi kemudian ia menghentikan langkahnya.

“Ehm.. Siwon-ssi.. mianhae. maaf kalau sikap halmeoni membuatmu tak enak”ucapnya dengan penuh penyesalan.

“Gwenchana”

“Kalau begitu selamat malam”ucapnya kemudian meninggalkanku sendiri di kamarnya.

Kurebahkan tubuhku di kasurnya. Entah kenapa rasanya nyaman. Kurasa karena aku terlalu lelah dengan pemotretan hari ini. Atau mungkin karena ranjang ini begitu nyaman? Entahlah. Yang penting aku mau istirahat sekarang.

***

Shilla pov

Aku bangun terlalu pagi hari ini. Kenapa? Karena aku smaa sekali tidak bisa tidur semalam. Aku hanya merasa semua yang terjadi kemarin adalah mimpi belaka.

Bagaimana mungkin seorang Choi Siwon bisa berada di atap yang sama denganku? Bagaimana seorang Choi Siwon bisa sedekat ini denganku? Ini mimpi kurasa. Dan kenapa rasanya mimpi ini begitu indah? Membuatku tak ingin sedikitpun untuk terbangun.

Apakah usahaku untuk melupakannya akan sia-sia? Masih sanggupkah aku untuk melupakannya kalau ia begitu dekat dneganku sekarang?

“Memasak kok melamun?”interupsi sebuah suara. Halmeoni. Ah ku bahkan lupa kalau sedang memasak sekarang.

“Apa yang kau pikirkan? Namja yang tengah tidur di kamarmu itu?”goda galmeoni. Aku hanya mendengus.

“Hahaha. Lucu ya kalau anak muda sedang jatuh cinta”

“Halmeoni!”

“Hahaha. Sudah sudah. Sana bangunkan calon suamimu”

“Halmeoni!”

Aish halmeoni ini kenapa si? Senang sekali menggodaku. calon suami? Aigo, aku bahkan tidak berpikiran sampai kesana.

Kuketuk pintu kamarku. Tidak ada balasan dari dalam. Apa ia masih tidur?

“Siwon-ssi”panggilku dari luar. Tapi tetap tak ada respon.

Kucoba untuk masuk ke dalam. Kulongokkan kepalaku. Tapi tidak kutemukan Siwon. Dimana dia?

Sayup-sayup kuengar suara gemericik air dari kamar mandi. Ah pasti ia sedang mandi.

Kuputuskan untuk membereskan tempat tidur. Merapikan selimut yang berantakan. Seketika aroma tubuh Siwon menyeruak. Ah aku suka aroma ini.

Kubereskan barangnya yang lain. dan kemudian kurapikan barang-barang yang tergeletak di meja. Kenapa jadi berantakan begini? Aih dasar pria semuanya sama saja.

Tapi saat kurapikan barang di meja aku melihat sesuatu yang menarik perhatianku. Ponselnya. Tidak ada yang aneh memang dengan ponselnya. Tapi gantungannya yang menarik perhatianku. Gantungan ponsel itu. aku familiar sekali.

Gantungan yang sama denganku. Gantungan yang 3 tahun lalu kuberikan untuknya. Salah, maksudku yang secara paksa kukaitkan di ponselnya. Tapi sekarang gantungan itu masih melekat di ponselnya.

Apa ini maksudnya? Kenapa ia masih menyimpannya? Haruskah aku bahagia dengan kenyataan ini?

CEKLEKKK

Kudengar suara pintu terbuka. Segera kuletakkan kembali ponselnya. Kutolehkan kepalaku dan kudapati Siwon sudah selesai mandi. Ia hanya mengenakan handuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Omo!

“Mi..mi..anhae”ucapku kikuk. Seumur hidupku baru kali ini kulihat pria topless di hadapanku. Eoteokae?

“Kenapa minta maaf?”tanyanya.

“Eo? Ah..geurae.. ehm.. na… cepatlah turun Siwon-ssi.. halmeoni…ah tidak maksudku.. ehm sarapan… ehm..kau…”

Huwaaaaaa, kenapa rasanya jadi susah bicara seperti ini? Ah pasti sekarang aku sudah seperti orang bodoh sedunia.

“Kau ini mau bicara apa? Katakan yang jelas”

“Ne? eh..itu..sarapan..anu.. ehm”

“Ara ara. Aku akan turun sarapan. Begitu kan maksudmu?”

“Ne? ah iya begitu”

Park Shilla babo. Kenapa kau menjadi bodoh seperti ini? Kau memalukan. Huwaaaa

“Hahaha. Kau ini aneh”komentarnya. Tapi tunggu dulu, dia tertawa? Seorang Choi Siwon bisa tertawa di hadapanku? Ini mimpi? Eoma!!!!!!

“Hya!”teriaknya mengagetkanku. Aku tersadar.

“Ehm, ne?”

“Keluar!”

“Eh?”

“Keluarlah. Kau ingin aku sarapan kan? Kalau begitu keluar! Aku ingin ganti baju”perintahnya. Seketika aku tersadar. Dari tadi Siwon masih topless di hadapanku. Kurasa karena itu aku menjadi terlihat bodoh begini. Degup jantungku tak bisa kukendalikan.

“Ah ne. mianhae. keluarlah kalau kau sudah selesai”ucapku sebisa mungkin tidak terliaht bodoh lagi. Sudah cukup kupermalukan diriku pagi ini.

***

Siwon pov

“Eoh? Andrew, Shilla-ya!”sapa Henry saat kami tiba di lokasi. “Kalian berangkat bersama? Eoteokae?”tanyanya.

“Ehm.. itu karena ..ehm…” aish aku harus bilang apa?

“Ah ara. Lupakan saja.. hehe”ucap Henry. Aish sepertinya anak ini salah paham. Tapi dia salah paham tentang apa? Dia bahkan tidak mengatakan apapun. Ah lupakan!

“Oiya, hari ini modelnya beda dari yang kemaren”tambahnya.

“Nugu?”

“Dia bilang kau mengenalnya. Dia penyanyi terkenal juga. yesung,”jelasnya.

“Eh? Yesung Oppa? Dia modelnya?”sela si gadis bodoh itu. kenapa wajahnya jadi berseri begitu?

“Eo? Kau mengenalnya juga Shilla-ya?”

“Tentu saja. Yesung Oppa juga teman saat high school.”

“Woah bagus kalau begitu. ah itu dia!”tunjuk Henry. Dan yah Yesung datang dengan wajah penuh senyumnya.

“Annyeong!”sapanya. “Eo? Shilla-ya kau disini juga?”lanjutnya.

“Ehm. Yesung Oppa aku tidak menyangka kau modelnya”sumringah gadis itu. kenapa gadis itu selalu ceria di depan Yesung?

“Woah sangat kebetulan. Tapi bagaimana bisa? Kau.. tidak mengikutinya lagi kan?”ucap Yesung sambil melirik ke arahku. Apa-apaan dia? Dan apa maksud tatapannya itu?

“Ani. Aku hanya tidak snegaja bertemu dengannya”jelas gadis itu. yesung melirikku lagi seolah meminta klarifikasi. Sontak aku anggukan kepalaku mengiyakan.

“Kebetulan memang. Tapi bahkan tadi pagi mereka berangkat bersama”ptong Henry. Aish bisa-bisa Yesung salah paham.

“Eo? Benarkah? Woah kemajuan ini namanya”goda Yesung. Aih menyebalkan.

“Ah sudah itu tidak penting. Kkaja kita kerja”potongku.

“Hahaha. Kkaja”kekeh Yesung dan Henry. Aish jinja!

***

Hari sudah gelap lagi. Dan yah sepertinya akan turun hujan. Ah iya, aku harus menginap lagikah? Aku malas sebenarnya tapi tidak enak pada halmeoni.

“Hey”Seseorang menepuk bahuku. Yesung. “Ceritakan padaku Won-ah!”

“Mwo?”

“Neo… dan Shilla”

“Tidak ada yang perlu diceritakan”

“Oh, jadi kau sekarang mulai main rahasia denganku? Hya, kau pikir aku ini siapa?”

“Memangnya kau siapa?”

“Aish jinja! Hya, aku ini sahabatmu, ingat?”

“Sejak kapan aku mengakui kau shabatku? Lalu kenapa kalau kau memang sahabatku?”

“Hya!”sungutnya. “Ah terserah kau saja. Aku Tanya Shilla saja kalau begitu. kurasa ia akan menceritakan semuanya padaku”

“Andwe!”cergahku.

“Waeyo? Ah, jangan bilang kalau sesuatu memang sudah terjadi diantara kalian. Geurae? Jinja?”tanyanya antusias. Aish anak ini benar-benar!

“Jangan sok tahu. Tidak ada apa-apa. Aku hanya dengan terpaksa harus menginap di rumah halmeoninya”jelasku. Ah tunggu dulu, kenpaa aku menceritakannya pada Yesung?

“Ah jinja? Kau menginap di rumah Shilla? Woah daebak!”potong seseorang. henry. Sejak kapan anak ini ada disini?

“Aish kalian ini”

“Tapi itu hebat And. Memangnya kalian dekat ya? Kalian punya hubungan special?”Tanya Henry lagi.

“Kau ini bicara apa? Tidak ada yang special”ujarku.

“Begitukah? Tapi ini aneh And. Kalau kalian tidak punya hubungan special kenapa kau bisa menginap di rumahnya? Setahu aku halmeoni sangat tidak mengijinkan namja untuk menginap di rumahnya kecuali namja itu special untuk cucunya, Shilla.”jela Henry.

“Ehem ehem. Sepertinya aku melewatkan sesuatu Won-ah. Jangan-jangan di belakangku kau dan Shilla sudah menjalin hubungan. Begitukah?”goda Yesung. Aih kenapa jadi begini?

“Kalian ini jangan suka mengambil kesimpulan sendiri”

“Woah jadi benar And? Kalian saling mencintai? Kenapa tidak bilang dari awal?”ucap Henry lagi.

“Hya! Sudah kubilang jangan mengambil kesimpulan sendiri. Lagipula siapa yang bilang aku dan dia menjalin hubungan? Siapa yang bilang aku mencintainya?”sungutku.

“Ah mengaku saja Wonnie. Tidak apa-apa kok kalau kau mencintainya. Begitukan Henry?”ucap Yesung.

“Hya! Harus berapa kali kubilang jangan ambil kesimpulan sendiri? Aku tidak mencintainya. Sampai kapanpun aku tidak akan mencintainya. Dia hanya gadis menyebalkan yang tiba-tiba hadir di hidupku dan membuat semuanya jadi rumit. Aku tidak akan mencintainya. Tidak akan!”ucapku panjang lebar. Aku sudah dimakan emosi kurasa gara-gara mereka.

“Shi..shilla-ya”ucap Henry gugup. Kutolehkan kepalaku dan mendapati Shilla berdiri di ambang pintu. Dia mendengar semuanya?

“A,,aku… mianhae ponselku tertinggal”ucapnya. Ia kemudian masuk dan mengambil ponselnya. Yesung dan Henry hanya diam.

“A..aku permisi. Annyeong”ucapnya terbata.

“Shilla-ya!”panggil Henry. Tapi gadis itu tidak mengindahkan.

“Won-ah!”

“Wae?”

“Aish kau ini. Kejar dia. Jelaskan padanya. Katakan kalau apa yang kau katakan barusn tidak benar. Ia pasti terluka”

“Tapi yang kukatakan itu benar.”

“Aish kau tidak lihat? Dia bahkan hampir menangis tadi. Kau boleh tidak mengindahkannya selama ini. Tapi jangan buat ia menangis Won-ah. Dia sudah cukup tersiksa selama ini kau bersikap dingin padanya. Setidaknya hargai perasaannya”tutur Yesung.

Aku memikirkan kata-katanya. Apa yang ia katakan ada benarnya juga.

“And, hujan”sela Henry. Kulongokkan kepalaku keluar jendela. Dan benar saja hujan turun dengan derasnya.

Apa gadis itu baik-baik saja? Apa dia kehujanan?

Kuambil jaketku dan segera berlari keluar. Mencoba mencari keberadaan gadis itu.

Kutelusuri setiap jalan yang mungkin ia lewati. Tapi sayangnya aku tidak begitu tahu jalanan Busan. Aih gadis itu pergi kemana? Dia bahkan tidak membawa payung.

Apa mungkin dia sdudah sampai rumah? Ah mungkin saja. Kulajukan mobil Henry lagi kearah rumahnya.  Hujan sama sekali tidak mereda sediktoun.

Dan benar saja. Gadis itu sudah sampai di depan rumahnya. Tapi kenapa ia tak masuk? Dan lihat tubuhnya. Basah kuyup. Dia mau mati kedinginan?

“Hya! Kau mau mati kedinginan?” ucapku. Gadis itu mendongak. Matanya sembab. Ini memang hujan tapi aku bisa membedakan mana yang wajah basah karena terkena hujan dan karena menangis. matanya sembab.

Entah kenapa aku tak suka melihatnya menangis begini. Seumur hidupku aku tak pernah melihat gadis menangis di hadapanku.

“Mianhae”ucapnya lirih.

“Mwo?”

“Mianhae karena aku hanya bisa merepotkanmu, mianhae karena sikapku yang menyebalkan.”ucapnya lagi. Aku tersentak. Jadi benar ia mendengar semua yang aku katakan. Seketika perasaan bersalah merasuk.

Aku hanya bisa diam.

“Mianhae kalau aku membuat hidupmu rumit. Membuat kau repot. Membuat kau tidak suka. Membuat kau membenciku. Aku janji mulai saat ini tidak akan merepotkanmu lagi. Tidak akan melakukan sesuatu yang membuatmu kesal. Mulai sekarang aku tidak akan mengganggumu lagi. Mulai sekarang aku akan menjauhimu. Mulai sekarang aku tidak akan lagi….hmpphh”ucapnya panjang lebar.

Tapi entah kenapa kupotong ucapannya. Entah kenapa aku mencium bibirnya. Gadis itu hanya membulatkan matanya tak percaya.

Kenapa aku menciumnya? Apa tidak ada cara lain untuk menghentikan ucapannya? Kenapa harus menciumnya?

Kenapa? Aish apa aku sudah gila? Kenapa harus menciumnya? Apa yang kupikirkan? Ah ani. Aku bahkan tidak memikirkan apapun saat menciumnya. Keundae wae?

Kulepaskan segera ciumanku. Leherku terasa tercekat. Tak sanggup bicara sedikitpun. Tak sanggup menjelaskan padanya atau bahkan meminta maaf karena telah menciumnya. Kenapa aku jadi begini?

Choi Siwon apa yang kau lakukan? Neo micheoseo?

To be continued….

Huweee… mianhae lama update..dan saat update malah bikin ni part jadi gaje…. Hahaha…

Maafkan saya readers tercinta….