Untouchable Marriage Part 5

Siwon pov

Aktor sekaligus member Super Junior, Choi Siwon terbukti kedekatannya bersama lawan mainnya Kim Jieun. Mereka terlihat mesra dengan saling bergandengan tangan saat dinner di sebuah restoran ternama.
Berita itu terus saja menjadi headline. Kedekatan Siwon dengan Jieun waktu itu ternyata tersorot oleh kamera paparazi. Membuat keadaan menjadi semakin tak menentu.
Shilla masih kesal dengan Siwon karena insiden kebohongan Siwon malam itu. Tapi nyatanya pagi harinya justru berita kedekatan suaminya dengan Jieun makin mencuat. Membuat Shilla semakin merasa sesak .
Ia merasa kalau kini rumah tangganya tengah dalam keadaan yang kurang baik. Meskipun selama ini ia tak memungkiri kalau rumah tangganya tak pernah dalam keadaan yang baik-baik saja.
Shilla mendesah panjang. Hari-harinya entah kenapa semakin terasa berat. Suaminya, entah kenapa Shilla merasa Siwon tidak seperti dulu lagi.
Pagi ini Shilla menghindari Siwon. Ia tahu saat Siwon pagi-pagi harus sudah berangkat. Tapi Shilla berpura-pura masih tidur. Ia tak ingin melihat suaminya. Marah.
Sayangnya pekerjaanya sebagai seorang coordi membuatnya mau tak mau harus bertemu Siwon. Harus mendatangi suaminya ke lokasi syuting. Meski Shilla enggan tapi ia juga harus profesional kan?
Shilla hanya diam saat memasangkan kostum untuk suaminya itu. Siwon tentu saja menyadari perubahan sikap istrinya itu. Membuatnya tak bisa bermanja ria dengan istrinya. Siwon hanya bisa mendesah pelan. Karena kenyataanya ini sepenuhnya salahnya.
“Babe” panggil Siwon. Tapi Shilla hanya diam.
“Shilla-ya, mianhae” ucap Siwon. Shilla masih diam. Ia malah mulai beranjak meninggalkan Siwon. Menghindari komunikasi lebih lanjut dengan suaminya itu.
Shilla melangkahkan kakinya entah kemana. Yang ada dipikirannya hanya menghindari Siwon. Tapi ternyata Siwon mengikuti istrinya itu dari belakang. Hingga akhirnya Shilla berdiam di taman.
Siwon memegang lengan Shilla. “Mianhae” ucapnya lagi. Shilla masih bersikukuh dengan sikap diamnya.
“Mianhae. Jeongmal mianhae Shilla-ya”
“Untuk apa?” ucap Shilla akhirnya.
“Sungguh aku tak bermaksud untuk membohongimu atau apa. Aku..”
“Lalu apa? Kenyataanya kau bohong Oppa. Meeting dengan sutradara? Huh? Sejak kapan Jieun jadi sutradara?” ucap Shilla dingin.
“Jeongmal Shilla-ya. Aku memang ada meeting dengan sutradara malam itu hanya saja tiba-tiba sutradara ada urusan mendadak” jelas Siwon.
“Geurae? Kalau memang begitu kenapa kau malah memilih untuk makan malam dengan Jieun, huh?”
“Jieun yang memaksaku Shilla-ya. Aku..”
“Tidak biasakah kau bilang kalau kau sudah ada janji?”
“Aku sudah mencoba tapi Jieun memaksa Shilla-ya”
“Geurae? Kalau Jieun yang memaksa kau bisa dengan mudah mengiyakan, tapi kenapa tidak padaku?”
“Shilla-ya aniyo”
Shilla diam lagi. Air matanya entah kenapa ingin berontak keluar.
Siwon merengkuh tubuh Shilla. Membenamkan wajah istrinya itu dalam dadanya. Shilla tak berontak. Entah kenapa ia nyaman. Ia meirndukan dalam pelukan suaminya.
“Mianhae jeongmal mianhae. Jangan marah padaku, huh?” ucap Siwon memelas. Shilla tak merespon.
“Saranghae. Jeongmal saranghae” ucap Siwon lagi. Shilla justru menangis dengan ucapan Siwon.
“Gosip itu..” ucap Shilla terbata. Tapi Siwon cukup tahu maksud ucapan Shilla.
“Tenang saja. Itu tidak benar. Sampai kapanpun tidak akan ada apapun antara aku dan Jieun. Kau istriku, ingat?” tutur Siwon. Shilla entah kenapa merasa lega. Kemarahannya tiba-tiba saja menguap.
Mereka masih dalam keadaan yang sama. Saling berpelukan satu sama lain. Tanpa mereka sadari kalau ada sepasang mata yang mendengar ucapan mereka.
Kim jieun. Membuatnya kini menyadari sesuatu. Bahwa Siwon mencintai Shilla.
Dan istri? Jieun sama sekali tak menyangka akan mengetahui kenyataan itu. Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana mungkin Siwon telah menikah? Sementara tak ada seorang pun yang tahu perihal ini?
“Entah apapun alasanmu Oppa. Kau sudah menikah atau belum aku tak peduli. Kau milikku” ucapnya lirih. Tapi ia begitu yakin dengan ucapannya.
“Aku akan mendapatkanmu kembali Oppa” ucapnya lagi. Sebuah senyum licik kini menyungging di bibirnya.
***
Shilla pov
Memaafkan? Itu yang bisa aku lakukan. Entah kenapa aku percaya dengan suamiku. Dia bukan tipe pria yang mudah berbohong. Dia bukan tipe pria yang pandai bersilat lidah. Dan aku tahu kalau ia menyesali perbuatannya. Mungkin memang malam itu Jieun yang memaksa Siwon Oppa. Aku harus percaya itu.
Dan yah aku bersyukur kalau syuting drama itu akhirnya berakhir juga. Setidaknya hubungan Siwon Oppa dan Jieun di drama itu berakhir juga.
Aku tak tahu apa tanggapan pemirsa dengan drama itu. Aku tidak munafik. Dari segi cerita aku tahu kalau drama ini berbobot. Apalagi yang menjadi pemerannya bisa dibilang merupakan hallyu star.
Dan yah semuanya terbukti. Di pemutaran perdananya saja mampu menarik rating yang tinggi. Kurasa di episode berikutnya pun tak menutup kemungkinan akan mencapai rating yang lebih tinggi lagi.
Aku cukup bangga dengan prestasi suamiku itu. Siapa istri yang tidak bangga kalau suaminya bisa mendapat kesuksesan seperti ini?
Tapi sayangnya rasa banggaku itu tak lebih besar dari rasa sesak yang kurasakan. Aku harus sabar mendengar anime masyarakat yang menyatakan kalau suamiku itu sangat cocok dengan Jieun.
Siwon Oppa yang tampan. Dan Jieun yang cantik bak seorang putri. Itulah yang selalu orang katakan tentang mereka.
Dan tahu apa yang lebih menyesakkan dari itu? Masyarakat juga menganjurkan mereka untuk bersama. They’re too good to be true.
Dan tentu saja ini tak mudah bagiku.
“Hey, melamun saja kerjaanmu” ucap Henry yang tiba-tiba saja sudah berada di sampingku. Ia tersenyum manis ke arahku. Membuatku jadi tertular untuk tersenyum.
“Aku tidak ada kerjaan Mochi. Jadi lebih baik aku melamun” candaku. Dia terkekeh pelan.
“Sejak kapan melamun jadi suatu pekerjaan?”
“sejak aku bosan” kataku asal.
“Bosan atau karena kau sedang memikirkan sesuatu?”
“Eh?”
“Kau pikir aku ini anak kecil bodoh dan polos?”
Aku mengerutkan keningku. Tak mengerti apa yang Henry katakan.
“Siwon Hyung kan?”
“Ne?”
“Kau memikirkannya kan? Kenapa? Kau cemburu dengan pemberitaan Siwon Hyung dan Jieun?”
Aku terdiam. Bagaimana anak ini bisa tahu? Mau tak mau aku menganggukan kepalaku lemah.
“Kau ini kenapa jadi sensitif sekali sekarang? Bukan kali ini saja kan Siwon Hyung digosipkan begitu? Tenanglah toh nanti juga akan surut sendiri pemberitaan itu” ucapnya.
“Tapi baru kali ini dia diberitakan dekat dengan mantannya”
“Tapi toh tidak ada yang tahu kalau Jieun mantannya kan? Kau tenang saja. Siwon Hyung bukan tipe yang mudah tergoda”
“Ah entahlah”
“Kau harus percaya pada suamimu Shilla-ya”
“Siapa yang suami siapa? Terkadang aku merasa tak punya suami Henry-ya”
“Hey jangan berkata begitu”
“Tapi itu yang kurasakan. Dalam keadaan seperti ini kau pikir apa yang kurasakan? Ribuan orang diluar sana mengatakan kalau Siwon Oppa sangat cocok dengan Jieun. Tanpa mereka tahu kalau sebenarnya Siwon Oppa adalah milikku. Kau tahu Mochi? Aku ingin sekali berkata kalau akulah istri Siwon Oppa. Mengatakan pada mereka untuk berhenti menjodoh-jodohkan suamiku. Tapi aku tak bisa”
Satu tetes air mata jatuh begitu saja. Entah kenapa di depan Henry aku selalu bisa mencurahkan isi hatiku. Mungkin karena aku dan dia sudah bersahabat lama.
“Aku ingin mereka tahu kalau seorang Choi Siwon sudah mempunyai istri. Diriku. Tapi aku bahkan tak bisa kan?”
Henry menatapku iba. Sedetik kemudian ia menarikku dalam dekapannya. Aku terisak di pelukannya.
“Menangislah kalau kau ingin menangis. Aku tahu selama ini tak mudah bagimu menjalani rumah tangga dengan Siwon Hyung”
“Aku mencoba mengertin dirinya Mochi. Aku mencoba bertoleransi dengan semua kehidupan keartisannya. Tapi terkadang aku merasa jengah. Aku ini istrinya kan? Tapi sepatah katapun tak pernah ia keluarkan bahwa aku istrinya”
“Tapi dia mencintaimu”
“Ara. Tapi terkadang aku ingin ia mengakuiku sebagai istrinya di depan layak umum. “
“Kalau begitu kenapa tidak kau katakan saja? Kau berhak untuk itu”
“Lalu apa yang terjadi setelah itu? Popularitas Siwon Oppa akan berkurang. Dan apa yang lebih parah dari itu? Dia kehilangan penggemar? Aku tak bisa Henry-ya. Dia sangat bekerja keras untuk mendapat posisi seperti sekarang ini. Aku tak mungkin egois untuk itu” ucapku. Bulir-bulir air mata semakin deras mengalir di pipiku. Henry hanya terus memelukku sambil mengusap rambutku pelan.
JEPRETTT
Kudengar suara blitz kamera. Dan setelah itu kurasakan silau cahaya kamera. Oh god! wartawan.
Entah sejak kapan sudah ada cukup banyak wartawan. Tidak hanya satu. Tapi kurasa ada sekitar 4 atau 5 wartawan. Ige mwoya?
“Henry-ssi, siapa gadis yang bersamamu ini?”
“Apakah dia gadis yang kau cintai?”
“Kalian sudah lama menjalin hubungan?”
“Siapa namanya Henry-ssi. Apa hubungan kalian?”
Berbagai macam pertanyaan terlontar dari wartawan itu. Aku hanya menatap mereka bingung. Tapi Henry menarik lenganku dan membawaku jauh dari jangkau wartawan itu.
“Ige mwoya? Kenapa ada wartawan?” tanyanya ketika kami sudah berhasil lepas dari jangkauan wartawan itu.
“Molla”
“Bagaimana bisa ada wartawan? Lalu apa yang mereka katakan tadi? Ini tidak masuk akal”
“Keureom. Henry-ya bagaimana kalau ternyata media memberitakan yang salah? Ah eoteokae?” panikku.
“Tenanglah. Kurasa tidak akan sampai segitunya. Aku tidak begitu populer disini. Kurasa hanya akan menjadi gosip sambil lalu saja”
“Keureom”
“Kkaja kita pulang saja. Kurasa tidak baik kalau kita berada di luar terlalu lama”
***
Member Super Junior M, Henry, dipergoki tengah berpelukan dengan seorang gadis. Dilihat dari kedekatan merak diduga gadis ini adalah kekasih Henry.
Gadis yang ternyata adalah coordi Super Junior ini bernama Park Shilla. Diduga karena pekerjaannya sebagai coordi membuatnya dekat dengan Henry. Apakah mereka memang sepasang kekasih?
“Ige mwoya?” tunjuk Siwon Oppa saat tengah membaca headline news hari ini. Ada namaku dan Henry? Aku menggeleng lemah.
“Shilla-ya katakan ini apa!” ulang Siwon Oppa.
“Nan mollaseo Oppa.”
“Lalu bagaimana bisa?”
“Molla”
“Aish jinja.”
Siwon Oppa berdecak kesal. Aku hanya memandangnya bingung. Aku juga tidak tahu kenapa bisa begini. Semuanya terlihat begitu membingungkan.
“Kenapa kau bisa berpelukan begitu dengan Henry? Apa yang kalian lakukan,Huh?”
“Kami tidak melakukan apapun Oppa. Henry hanya…”
“Mwo? Lalu foto-foto itu apa?” marahnya. Aku menatapnya tak percaya. Kenapa ia marah? Ia bukankah tahu kalau aku dekat degan Henry? Kenapa harus marah begitu si?
OMO! Jangan bilang kalau Siwon Oppa cemburu? Aku tersenyum singkat.
“Hya! Kenapa malah tersenyum?” sungutnya.
“Oppa.. kau cemburu?”
“Tentu..ah ani.. aish jangan mengalihkan pembicaraan”
Kupeluk Siwon Oppa. Ia sedikit terkejut dengan pelukanku.
“Gomawo” ucapku menggantung.
“Mwo?”
“Gomawo karena sudah cemburu. Itu artinya kau mencintaiku kan?” ucapku lagi.
“Neo..”
“Aku bahagia karena kau cemburu”
Siwon Oppa mengacak rambutku. “Kau ini menyebalkan Shilla-ya. Hanya ingin membuatku cemburu kau harus membuat skandal seperti ini?”
“Aniyo. Aku sama sekali tak tahu kalau ada berita seperti itu. Waktu itu aku hanya..”
“Mwo?”
“Henry waktu itu hanya menghiburku. Dia hanya berusaha menghiburku saja. Dan yah tak disangka aka ditangkap kamera seperti itu” akuku.
“Menghibur? Waeyo?”tanyanya.
“Gwenchana. Hanya sedang kalut waktu itu”
“Ara. Tapi masalah ini harus dibersihkan Oke? Aku tidak mau ada skandal yang menyangkut istriku”
“Cih. Kau boleh banyak skandal, kenapa aku tidak?” protesku.
“Kau pikir enak dalam skandal?”
“Ani.”
“Maka dari itu. Kita bersihkan masalah ini, hm?” aku hanya mengangguk mengiyakan. Toh ia benar. Tidak enak rasanya hidup dalam skandal.
***
Malam ini aku dan Siwon Oppa mampir ke dorm. Hanya suntuk saja di rumah sebenarnya. Lagipula kalau main ke dorm pasti ramai. Bisa bercanda dengan Oppadeul.
Entah kenapa malam ini Oppadeul sedang berkumpul. Mereka tengah bersendau gurau di depan ruang TV.
“Woah, Siwon-ah, Shilla-ya kalian datang? Kemarilah” ajak Soo Oppa.
“Apa yang kalian lakukan Oppa?” tanyaku.
“Hanya sedang menonton TV. lagipula sekarang kan drama Siwon tayang” ucapnya. Ah aku baru sadar. Hari ini malam minggu. Jadwalnya drama Siwon Oppa untuk tayang.
“OMO!” kudengar teriakan Kyu.
“WOW. Tak kusangka Siwonnie” susul Eunhyuk Oppa. Aku hanya penasaran dibuatnya. Memangnya suamiku ini main peran apa sampai si Kyu dan Eunhyuk Oppa heboh begitu. Ah salah bukan hanya mereka berdua. Tapi Oppadeul yang lain juga ikutan heboh.
Kulongokkan kepalaku di ruang TV. Dan kalian tahu apa yang kulihat? Adegan kissing Siwon Oppa dengan Jieun. Aku memang tak pernah mengikuti dengan detail syuting Siwon Oppa. Dan untuk adegan satu itu aku tak pernah bertanya pada Siwon Oppa. Dan terakhir yang aku tahu dari Siwon Oppa kalau adegan itu hanya akan jadi kamuflase kamera bahwa mereka tidak akan berciuman langsung.
Tapi kenyataanya yang kulihat berbeda. Yang kulihat kalau Siwon Oppa benar-benar mencium Jieun.
Dadaku panas tiba-tiba. Kurasakan kini emosiku seakan akan meluap.
Kulirik Siwon Oppa yang hanya mematung di tempatnya. Kutatap ia tajam sebelum akhirnya aku berjalan meninggalkannya.
“Shilla-ya” panggilnya tapi kuacuhkan. Aku terus berjalan keluar dorm.
Siwon Oppa memegang lenganku ketika aku hendak menaiki lift. Kutatap ia tajam.
“Mwo?” tanyaku dingin.
“Mianhae”
“Untuk apa? Kalau aku tidak melihat langsung adegan itu apa kau akan minta maaf?”
“Mianhae Shilla-ya”
“Percuma. Kau bilang tidak akan melakukan adegan itu. Kau bilang hanya akan berpura-pura kissing. Tapi apa Oppa? Adegan tadi… kau benar-benar menciumya Oppa”
“Mianhae, tapi aku sungguh sudah menolak adegan itu. Tapi sutradaranya memaksa. Dan Jieun yang menciumku terlebih dulu Shillla-ya”
“Jangan limpahkan masalah atas nama sutradara dan Jieun. Buktinya kau menikmati ciuaman itu kan?”
“Aniyo. Jebal Shilla-ya”
“Kau menyebalkan Oppa”
“Mianhae Shilla-ya. Jebal” aku hanya menatapnya tajam.
Siwon Oppa memelukku. Aku hanya diam untuk beberapa saat. Hingga akhirnya kulepas pelukannya.
“Aku ingin pulang”
“Kkaja”
“Aku ingin pulang sendiri” ucapku dingin.
“Keundae”
“Aku bilang aku ingin pulang sendiri!” tegasku. Siwon Oppa diam. Dan akhirnya ia melepaskanku.
Kau menyakitiku lagi Oppa. Sampai kapan akan terus begini? Sampai kapan aku harus tersiksa karena bayang-bayang Jieun?

to be continued..

mianhae kalau update lama.. kmaren lag desperado gara2 masalah kuliah… ditambah magang yg lumayan menyita..
moga part ini tak mengecewakan..
oya mungkin nanti saya akan jarang ngasih komen balasan.. soalnya di jakarta ini entah knapa signal susah skali.. sms aja sulit apalagi buat inet.. jeongmal mianhaeyo… *deep bow*