The Precious One Chapter 15

Siwon berlari tergopoh menelusuri lorong rumah sakit itu. Dadanya berdetak kencang karena cemas. Tiba-tiba mendapat kabar kalau istrinya mengalami kecelakaan jujur saja membuat Siwon nyaris pingsan karena terkejut. Ia masih ditengah meeting bersama investor Jepang saat itu. Tapi begitu mendengar kabar mengejutkan itu Siwon buru-buru keluar ruangan meeting. Bukan ia tak peduli dengan meeting itu tapi menurutnya istrinya jauh lebih penting.

“A..abeonim” ucap Siwon sedikit terengah. Ia mendekati Yunbin yang kini tengah duduk didepan ruang UGD. Yunbin menolehkan kepalanya menatap Siwon.

“Siwon-ah” lirih Yunbin. Siwon bisa melihat kalau jas hitam Yunbin terdapat bercak darah.

Apa..Shilla separah itu?

Siwon bertanya cemas dalam hatinya. Melihat jas Yunbin dan ekspresi cemas dan takut yang Yunbin tunjukkan membuat Siwon ikut takut.

“Shilla..dia..bagaimana bisa?”

Yunbin menggelengkan kepalanya. “Ini..salahku Siwon-ah. Seharusnya aku yang terkena set panggung itu tapi malah Shilla. maaf” ucap Yunbin lirih. Ia lantas menundukkan kepalanya.

Siwon melongokkan kepalanya pada ruangan yang kini Shilla tengah ditangani dokter. Ia menolehkan kepalanya lagi untuk menatap Yunbin. Melihat ekspresi Yunbin membuat Siwon hanya menghela napasnya.

“Jangan salahkan diri Abeonim. Semuanya akan baik-baik saja. Shilla akan baik-baik saja” ucap Siwon seolah meyakinkan. Meski sejujurnya ia sendiri tak yakin dengan ucapannya. Ia hanya berdoa agar Shilla baik-baik saja,

“Appa!”

“Yeobo!”

Panggilan itu terdengar dari bibir Soohwa dan Hwayoung. Mereka juga terlihat panik sambil setengah berlari mendekati Yunbin dan Siwon.

“Yeobo..Shilla..dia baik-baik saja kan? Yeobo” ucap Hwayoung panik. Yunbin tersenyum tipis kemudian memeluk istrinya.

“Mianhae Yeobo. Ini salahku” ucap Yunbin. Hwayoung hanya terisak di pelukan Yunbin.

Soohwa datang bersama Jaejoong. Ia kemudian berdiri disamping Siwon. Menanyakan apa yang sebenarnya terjadi tapi Siwon hanya bisa menggelengkan kepalanya lemas.

CEKLEK

Kelima pasang mata itu sontak menolehkan kepalanya begitu ruangan itu terbuka. Seorang dokter keluar kemudian tersenyum tipis pada mereka.

“Bagaimana kondisi istri saya?” tanya Siwon langsung. Ia sudah nyaris mati cemas sekarang.

“Pasien akan segera dipindahkan keruang rawat. Hanya saja ia belum bisa dijenguk sampai kondisinya stabil.” Jelas dokter paruh baya.

“Hajiman..dia baik-baik saja kan?” tanya Siwon cemas. Dokter itu menepuk pundak Siwon.

“Kita..bicara diruangan saya saja, ne?” ucap dokter. Dan Siwon berani bersumpah kalau dirinya dilimuti kecemasan yang semakin menjadi saat itu.

Apa yang ingin dokter itu katakan sebenarnya? Apa kondisinya buruk?

=The Precious One Chapter 15=

Siwon berjalan gontai menuju ruang rawat Shilla. di depan ruangannya ia bisa melihat orang tua Shilla beserta Soohwa dan Jaejoong menunggu. Seperti yang dokter katakan, Shilla belum boleh dijenguk. Setidaknya sampai dokter melakukan pemeriksaan ulang.

“Siwon-ah..apa yang dokter katakan?” tanya Yunbin penasaran. Siwon tersenyum tipis. Belum bisa menjawab pertanyaan Yunbin.

“Shilla..baik-baik saja kan Choi seobang?” Hwayoung ikut berdiri dan bertanya cemas. Siwon menghela napasnya.

“G-gwenchana. Shilla mengalami beberapa jahitan karena pecahan kaca. Dan..” Siwon menghentikan kalimatnya. Menimang apakah seharusnya ia mengatakan hal ini sekarang juga. Melihat raut muka cemas keluarga Shilla membuat Siwon tak sanggup.

Mungkin aku harus menunggu pemeriksaan ulang.

“Dan.. dokter akan melakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui kondisi Shilla. apakah..ada cedera lain yang mungkin terlewat dari pemantauan tadi” ucap Siwon kemudian. Yunbin hanya diam sementara Hwayoung kembali duduk sembari menghela napas lemas.

Siwon berjalan kedepan pintu. Ia bisa melihat Shilla yang terbaring dari balik kaca pintu itu. Benar kata dokter, Shilla banyak sekali diperban. Dan itu membuat hati Siwon miris.

Ia tak menyadari kalau kini Yunbin sudah berdiri di sebelahnya. Sama seperti Siwon, menatap Shilla yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Siwon menolehkan kepalanya untuk melihat Yunbin. Ia bisa melihat raut muka sedih sekaligus cemas yang Yunbin tunjukkan. Mungkin ia merasa bersalah atau apa, Siwon tak tahu. Hanya saja melihat ekspresi Yunbin kini membuat Siwon sedikit berasumsi kalau sebenarnya ayah mertuanya itu memang menyayangi istrinya.

Siwon membulatkan matanya ketika ia melihat sebuah cairan bening mengalir mulus dari pipi Yunbin. Siwon berani bersumpah kalau saat itu ia melihat Yunbin menitikkan air matanya. Hanya saja ayah mertuanya itu buru-buru menghapusnya.

“Ini semua salahku” Siwon mendengar gumaman lirih dari Yunbin. Dari gumaman itu ia berani menafsirkan kalau Yunbin begitu merasa bersalah akan insiden itu. Siwon bisa merasakan nada sedih dari gumaman itu.

“Siwon-ssi!” suara itu sontak membuat Siwon menolehkan kepalanya kesumber suara. Dokter yang tadi menangani Shilla yang memanggilnya.

“Bisa bicara sebentar?” tanya Dokter itu lagi. Siwon melirik Yunbin dan keluarga Shilla yang lain kemudian berjalan mengikuti dokter itu. Menjauh dari jangkauan keluarga Shilla.

Yunbin dan Hwayoung hanya bertukar pandang ketika Siwon berjalan menjauh dari mereka. Siwon kini berbicara dengan dokter di sudut lorong sehingga tentu saja mereka tak bisa mendengar percakapan itu. Membuat kedua orang tua itu cemas dan penasaran.

Tak lama Siwon sudah berjalan kearah mereka. Siwon mencoba tersenyum kearah kedua mertuanya itu hanya saja mertuanya sepertinya cukup tahu kalau Siwon memaksakan senyumnya.

“Siwon-ah apa yang uishanim katakan?” tanya Yunbin langsung.

“Kita..sudah diijinkan menjenguk Shilla abeonim” ucap Siwon. Hanya saja Yunbin sepertinya tahu kalau ada yang Siwon sembunyikan dari mereka.

“Geurae? Ada informasi lain tentang kondisi Shilla?”

Siwon menggeleng pelan. “Mereka..akan menjelaskan kondisi Shilla setelah Shilla sadar” ucap Siwon. Ia membubuhkan senyuman tipisnya. Yunbin sejujurnya masih penasaran hanya saja untuk saat ini yang terpenting adalah melihat kondisi Shilla.

“Yeobo..ayo masuk” ucap Hwayoung lirih. Yunbin menolehkan kepalanya menatap sang istri kemudian menganggukkan kepalanya.

Mereka kemudian memasuki ruangan Shilla. bisa mereka lihat kaki kanan dan kening Shilla diperban. Wajah Shilla juga terdapat beberapa memar. Belum lagi beberapa bekas jahitan di hampir seluruh kaki Shilla. lampu yang menimpa Shilla kacanya memang pecah berserakan dan mengenai beberapa bagian tubuh Shilla terutama kaki.

Hwayoung terisak pelan di pelukan Yunbin. Soohwa juga melakukan hal sama dalam dekapan Jaejoong. Sementara Siwon hanya bisa menggigit bibir bawahnya, berusaha menghalau air mata yang nyaris jatuh dari pelupuk matanya.

Siwon mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Shilla. istrinya itu menutup matanya rapat. Siwon merasakan perih di ulu hatinya seolah merasakan perihnya sekujur tubuh Shilla kini.

“Shilla-ya…sayang, buka matamu” ucap Hwayoung lirih. Tapi tetap saja Shilla tak merespon apapun.

“Uishanim bilang Shilla kemungkinan sadar baru esok hari Eomeonim” jawab Siwon tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Shilla. hwayoung menitikkan air matanya lagi. Dan di sebelahnya Yunbin menenangkannya.

“Ehm..eomeoni abeonim..sebaiknya kalian pulang dulu. Biar Shilla aku yang menjaga” ucap Siwon sopan. Yunbin dan Hwayoung menggelengkan kepalanya.

“Aniyo kita jaga Shilla sama-sama” ucap Yunbin memaksa. Siwon menghela napasnya pelan.

“Gwenchanayo abeonim. Biar saya yang menjaganya. Besok pagi abeonim dan eomeonim bisa kembali lagi kemari. Kurasa tidak akan baik kalau kita menjaga Shilla ramai-ramai. Kurasa pihak rumah sakit tak akan mengijinkan” ucap SIwon mencoba memberi pendapat. Yunbin memikirkan ucapan Siwon kemudian mengangguk setuju,

“Araseo. Kami pulang dulu kalau begitu. Kalau ada apa-apa jangan ragu untuk menghubungi kami Siwon-ah” titah YUnbin. Siwon menganggukkan kepalanya paham.

“Ne algetsemnida abeonim”

=The Precious One Chapter 15=

Siwon menggeliat pelan dari tidurnya. Punggung dan lehernya terasa sangat pegal. Wajar saja karena semalaman ia terus menjaga Shilla. Ia bahkan nyaris tidak tidur semalaman. Ia baru bisa tertidur menjelang pagi. Itu juga karena ia ketiduran. Dan sekarang ketika ia sudah bangun lagi karena posisi tidurnya yang memang tidak nyaman, hanya sambil duduk di kursi pinggir ranjang Shilla, kalau dihitung maka ia hanya tertidur selama 3 jam.

Siwon mengamati Shilla yang sepertinya masih belum membuka matanya. Shilla belum sadar juga. Siwon menghela napasnya pelan. Ia meraih jemari Shilla kemudian mengecupnya singkat.

“Ireona! Apa kau tidak lelah tidur? Berapa jam kau tidur, huh? Aku bahkan tidak kau biarkan tidur nyenyak dan kau malah asik tidur seperti ini? Kau tidak kasian padaku, suamimu, huh?” rancau Siwon. Shilla masih tak meresponnya.

Siwon mengecup bibir Shilla singkat. “Aneh. Kenapa kau tak bangun juga? Bukankah sleeping beauty akan bangun ketika pangerannya menciumnya?” gumam Siwon lagi. Ia merasa seperti orang gila sekarang.

“Aish apa yang aku pikirkan?” Siwon menggelengkan kepalanya kemudian berjalan menuju kamar mandi ruangan itu. Ia mencuci mukanya kemudian kembali berjalan ke ranjang Shilla lagi.

Siwon meraih jemari Shilla kemudian menggenggamnya. Mengamati wajah Shilla lagi. Ia mendesah panjang setelahnya. Ia benamkan kepalanya di jemarinya yang bertautan dengan Shilla. Tak lama ia merasakan jemari Shilla bergerak. Membuat Siwon sontak memandang Shilla kaget.

Shilla perlahan membuka matanya. Dan hal itu tentu saja membuat Siwon tersenyum lega.

“Shilla-ya..kau sudah sadar, hm?” Tanya Siwon lembut. Shilla menolehkan kepalanya pelan untuk menatap Siwon. Ia hanya bisa menganggukkan kepalanya lemah atas pertanyaan Siwon.

“Ada yang sakit? Apa yang kau rasakan?” Tanya Siwon cemas. Shilla mengerjabkan matanya.

“Se-semuanya…badanku terasa…sakit” jawab Shilla lirih. Siwon membulatkan matanya panik.

“Benarkah? Aku panggilkan dokter kalau begitu” ucap SIwon kemudian hendak memanggil dokter tapi Shilla menahannya.

Shilla menggelengkan kepalanya pelan. Siwon mengerti dan kembali duduk di pinggir ranjang rumah sakit itu.

“Berapa lama aku tidur?”

“Ehm..aku tidak menghitungnya. Tapi yang jelas lebih dari 12 jam”

“Selama itu?”

“Ehm. Doctor injected you with some painkillers, that’s why” terang Siwon. Shilla menganggukkan kepalanya paham. Ia melirik kebagian bawah tubuhnya dan ia bisa melihat kalau kaki kanannya terangkat keatas dengan perban yang menutup seluruh bagian kakinya.

Shilla menatap Siwon bingung. “Ehm.. dokter bilang..tulangmu patah karena kecelakaan itu” lirih Siwon. Shilla hanya memandang kakinya dalam diam. Itu bukan hal mengejutkan untuknya sepertinya. Karena sejujurnya tepat ketika kecelakaan itu terjadi ia sudah menduga akan seperti ini. Saat itu ia merasa sakit yang teramat ketika kakinya tertimpa lampu.

Shilla menghela napasnya. “Separah apa?” Tanya Shilla tanpa basa-basi. Siwon menggenggam jemari Shilla kemudian mengelusnya lembut,

“Untuk hal itu biar dokter yang menjelaskan sendiri, eo? Karena sejujurnya kau masih harus menjalani beberapa tes lanjutan” ucap Siwon tenang. Shilla menganggukkan kepalanya.

“Kau…tidak sedih dengan kenyataan ini?”

“Untuk apa? Aku sudah menduganya akan seperti ini. Masih mending aku tidak lumpuh, kurasa?” ucap Shilla sedikit bercanda. Siwon memandangnya lekat kemudian menyentuh pipi Shilla lembut.

“Jangan sembunyikan perasaanmu dariku Shilla-ya.”

“Huh?”

Siwon meraih tubuh Shilla kemudian mendekapnya. Mengelus rambutnya pelan. Dan mengecup puncak kepalanya.

“Kalau kau sedih kau bisa mengatakannya padaku. Atau setidaknya kau bisa menangis di hadapanku. Itu akan membuatmu lebih baik kurasa” ucap Siwon. Dan benar saja sedetik kemudian SHilla sudah menangis dalam dekapan Siwon.

Siwon hanya membiarkan Shilla terisak dalam rengkuhannya. Ini semua terasa berlebihan untuk Shilla handle. Siwon mengerti dan dengan senang hati ia menyediakan bahunya untuk tempat Shilla menangis.

“Ah jwesonghamnida” ucapan itu membuat Siwon melepas pelukannya. Ia menolehkan kepalanya menatap dokter yang kini memasuki ruangan Shilla. buru-buru Shilla menyeka air matanya.

“Ah gwenchanseumnika.” Ucap Siwon kemudian memberi waktu untuk Dokter itu memeriksa Shilla.

Dokter itu kemudian tersenyum lembut kearah Siwon setelah ia selesai memeriksa Shilla. ia menepuk bahu Siwon singkat dan berbisik pelan di telinga Siwon. Siwon menghela napasnya.

Shilla menatap Siwon penuh tanya ketika dokter sudah keluar ruangannya. “Wae?” tanyanya. Siwon duduk di pinggiran ranjang lagi.

Siwon mengelus rambut Shilla. “Dia hanya memberitahu kondisimu padaku” jawab Siwon singkat. Shilla memandangnya ragu.

“Lalu? Apa…ada yang buruk?”

“Untuk beberapa bulan kedepan kau mungkin harus menghabiskan waktumu di kursi roda, Shilla-ya” ucap Siwon lirih. Seketika ia melihat ekspresi sedih yang Shilla tunjukkan. Ia mengerti bagaimana tabiat Shilla. istrinya itu cenderung orang yang tak bisa diam dan ketika ia harus bertumpu pada kursi roda tentu saja hal itu sangat tidak mengenakkan.

“Tenanglah. Aku akan selalu bersamamu” ucap Siwon kemudian mengelus rambut Shilla lagi. Shilla hanya tersenyum tipis.

CEKLEK

“Shilla-ya” pekikan lembut itu keluar dari bibir Hwayoung begitu ia memasuki ruangan rawat Shilla. ia lantas memeluk Shilla erat.

“Eoma..”

“Syukurlah sayang kau sudah sadar. Bagaimana keadaanmu? Kau membuat Eoma khawatir” gumam Hwayoung. Shilla tersenyum kearah ibunya.

“Mianhae Eoma” ucap Shilla lirih. Hwayoung mengelus rambut Shilla.

“Tak ada yang perlu dimaafkan. Tapi bagaimana kondisimu? Apa yang dokter katakan? Choi seobang?” Tanya Hwayoung kemudian menatap Siwon dan Shilla bergantian.

“Shilla..dia mengalami patah tulang yang cukup parah. Dan kata dokter..ehm.. butuh beberapa waktu untuk menyembuhkan patah tulangnya” ucap Siwon menjelaskan. Rasa bersalah tiba-tiba menyelimuti Yunbin yang memang datang bersama Hwayoung.

Yunbin mendekati Shilla dan menatapnya diam. Shilla hanya memandang Yunbin datar. Tak tahu apa maksud ekspresi Yunbin terhadapnya saat ini.

“A-Appa”

GREP

Shilla membulatkan matanya ketika tiba-tiba Yunbin mrengkuh tubuhnya yang tengah berbaring. Yunbin membenamkan wajahnya disela leher Shilla dan terisak disana.

“Appa..” lirih Shilla. Yunbin hanya terisak disana tanpa mengucapkan sepatah katapun. Shilla menukar pandang dengan Siwon dan Hwayoung tapi kedua orang itu hanya tersenyum kearah Shilla. Mereka lantas meninggalkan ruangan itu. Memberi waktu untuk Yunbin dan Shilla bicara.

“Gadis bodoh” ucap Yunbin masih mendekap Shilla. Shilla hanya menautkan alisnya bingung. Tapi sedikitpun ia tak bergerak.

“Kenapa kau mengorbankan dirimu, huh? Kau ingin membuat Appamu ini mati cemas, huh?” tegur Yunbin. Shilla hanya diam tapi ia tak kuasa menahan rasa keterkejutannya.

“Appa..”

“Mianhae. Appa-ga mianhae” ucap Yunbin dan kini ia semakin terisak. Untuk pertama kalinya Park Yunbin membuang egonya dan menangis di depan anaknya. Bukan anak kandungnya bahkan.

Appa…menangis? Untukku? Apa aku bermimpi?

“Appa-ga mianhae Shilla-ya. Maaf karena selama ini Appa memperlakukanmu buruk. Maafkan Appa” gumam Yunbin. Shilla hanya diam tapi kini air matanya mulai memaksa keluar. Dan kini untuk pertama kalinya Yunbin meminta maaf padanya.

“Seharusnya kau tak mengorbankan dirimu. Seharusnya kau biarkan saja Appa yang mengalami kecelakaan itu. Seharusnya kau biarkan Appa yang celaka. Aku sudah berbuat banyak kesalahan padamu jadi kau tak pantas mengorbankan dirimu untuk orang sepertiku. Appa-ga mianhae” racau YUnbin. Shilla menggelengkan kepalanya.

“Aniya Appa. Gwenchana.” Ucap Shilla lembut. Dengan ragu Shilla mengalungkan tangannya pada punggung Yunbin. Selama ini Yunbin tak pernah mengijinkannya memeluk ayahnya itu. Jadi ia agak ragu untuk melakukan hal ini sekarang.

“Ini semua salahku. Aku minta maaf Shilla-ya”

“Appa, nan gwenchana” ucap Shilla lagi. Yunbin melepas pelukannya kemudian menyeka air mata yang mengalir dari pipinya.

“Aniya. Neon angwenchana. Kau..kondisimu separah ini kau bilang tidak apa-apa? Maafkan Appa Shilla-ya.” Ucap Yunbin lagi. Shilla tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya.

“Gwenchana. Yang penting Appa baik-baik saja. Setidaknya sekali dalam hidupku aku ingin membuat Appa menghargaiku. Setidaknya aku ingin Appa merasa aku juga bisa berbakti kepada orang tua” ucap Shilla. dan saat itu juga Yunbin menangis haru.

Selama ini ia sadar kalau ia memperlakukan Shilla buruk. Selama ini ia selalu merasa tidak puas dengan anaknya itu. Hanya saja sepertinya hal itu tak menyurutkan niat Shilla untuk terus mencintai dan berbakti kepada ayahnya itu.

Yunbin meraih jemari Shilla kemudian menggenggamnya. “Maafkan Appa Shilla-ya. Maafkan Appa karena Appa tak pernah menghargaimu. Kau sudah banyak menderita karena Appa. Kau sudah sangat berbakti pada orang tuamu Shilla-ya. Apa saja yang terlalu jahat hingga tak mau mengakuinya. Maafkan Appa karena ego Appa membuatku buta akan dirimu”

Shilla merasakan kehangatan yang merasuk dalam hatinya tatkala tangan Yunbin memegang erat tangannya. Perhatian selama ini yang tak pernah ia dapatkan akhirnya bisa ia rasakan sekarang.

“Appa tahu Appa tak pantas menerima maafku. Dan Appa akan melakukan agar kau memaafkan Appa. Kau sudah cukup menderita karena Appa. Katakan apa yang harus Appa lakukan Shilla-ya” lanjut Yunbin. Masih menggenggam tangan Shilla. dan Shilla bisa melihat ketulusan dari Yunbin.

“Appa..benar akan melakukan apapun?” tanya Shilla memastikan. Dengan yakin Yunbin menganggukkan kepalanya.

“Ne. Katakan Shilla-ya apa yang harus Appa lakukan”

“Geurae? Kalau begitu aku hanya punya satu permintaan Appa. Apa Appa bisa mengabulkannya?”

Yunbin mengangguk lagi. “Katakan Shilla-ya!”

“Aku..hanya ingin Appa jangan membenciku lagi. Aku tahu aku bukan anak kandungmu Appa. Tapi aku sungguh menyayangimu. Aku tetap merasa kau ini ayahku. Jadi kumohon..ijinkan aku menjadi anakmu..Appa” ucap Shilla dengan mata berkaca-kaca. Ia hanya ingin kasih sayang dari ayahnya.

Yunbin meneteskan air matanya. Tak menyangka hanya itu yang Shilla inginkan. Dan selama ini ia terlalu jahat hingga tak memperhatikan perasaan sang anak. Yunbin memajukan badannya kemudian mengecup kening Shilla. tentu saja Shilla terkesiap dengan perlakuan Yunbin yang tiba-tiba itu.

Yunbin menempelkan telapak tangan Shilla dipipinya. “Appa-ga..aku tidak pernah membencimu Shilla-ya. Aku meyayangimu, hanya saja aku terlalu menjungjung tinggi egoku hingga membuatmu merasa aku membencimu. Dan tak perlu kau mintapun kau tetap anakku Shilla-ya. Dangsineun…naeui  ddal. “ ucap Yunbin. Ia lantas mengecup puncak kepala Shilla.

Shilla tak bisa menahan rasa harunya. Baru kali ini ia melihat Yunbin begitu tulus memanggilnya sebagai anaknya. Baru kali ini Shilla benar-benar merasa kasih sayang seorang ayah. Dan ia hanya bisa menangis haru untuk itu.

Pada akhirnya ia bisa mendapatkan cinta ayahnya.

=The Precious One Chapter 15=

Hwayoung tersenyum lega melihat raut wajah Shilla kini. Terlepas dari masalah kondisi kaki Shilla tapi raut muka yang Shilla tunjukkan kini membuat Hwayoung hanya bisa tersenyum lega. Sudah lama ia berharap kalau jalinan ayah dan anak itu membaik. Hanya saja suaminya terlalu berpegang teguh pada egonya hingga membuat hubungan ayah dan anak itu menjadi hancur. Dan saat semuanya kini baik-baik saja Hwayoung hanya bisa mengucap syukur.

“Dia..mencintaimu Shilla-ya.” Gumam Hwayoung sembari mengupaskan apel untuk Shilla. hanya ia yang menjaga Shilla saat ini. yunbin telah kekantor dan Siwon pulang untuk mengambil keperluan Shilla.

“Maksud Eoma?” ucap Shilla tak mengerti dengan ucapan ibunya yang tiba-tiba.

“Ayahmu mencintaimu. Mungkin ia salah mengekspresikan perasaannya selama ini. Tapi dia benar-benar mencintaimu Shilla-ya. Dia menanggapmu anak kandungnya meski ucapannya tidak mencerminkan demikian”

“Keunde..Appa selalu membedakanku dengan Soohwa eoni. Appa juga selalu merasa tak puas denganku. Apa yang aku lakukan selalu salah dimatanya” ucap Shilla. hwayoung menggelengkan kepalanya.

“Dia hanya menutupi perasaanya yang sebenarnya Shilla-ya. Ia menyayangimu tapi tiap kali melihatmu ia merasa sedih Shilla-ya. Karena itu ia menghindarimu” ucap Hwayoung. Shilla menautkan alisnya bingung.

“Setiap kali melihatmu ia mengingat insiden beberapa tahun silam. Tiap kali menatap wajahmu ia mengingat kejadian memilukan itu. Ia merasa gagal melindungi Eoma. Ia merasa gagal sebagai suami. Bahkan sampai saat ini ia selalu menyalahkan dirinya karena tak bisa melindungi Eoma saat itu” jelas Hwayoung.

Jadi..itu alasannya ia seperti menghindariku?

“Ayahmu bukan orang jahat Shilla-ya. Diam-diam dia selalu melindungimu. Meski kau tak pernah melihatnya tapi ayahmu selalu tersenyum bahagia tiap kali menjadi juara kelas. Meski mungkin kau tak sejenius Soohwa tapi ayahmu cukup puas selama ini. meski sikap yang ia tunjukkan justru kebalikannya. Ia hanya ingin memicu semangatmu agar kau tidak gampang puas. Agar kau selalu berusaha sebaik mungkin, berusaha yang terbaik” terang Hwayoung.

“Keunde..Appa selalu memanjakan Hwa eoni. Tapi padaku ia selalu marah-marah” protes Shilla. hwayoung tersenyum lembut kemudian menyuapkan Shilla dengan apel kupasannya.

“Itu karena Soohwa memiliki hati yang lembut dan sensitif. Terlalu lembut hingga rasanya hatinya rapuh. Tapi tidak denganmu Shilla-ya. Kau memiliki hati yang kuat. Kau akan bertahan menerima semua bentuk emosi tapi tidak untuk Soohwa. Ia tak akan bertahan kalau ia ada di posisimu. Karena itu Appamu memperlakukan kalian berbeda. Bukan karena Soohwa adalah anak kandungnya.”

“Jeongmal?”

“Ehm. dia mencintaimu bahkan semenjak kau lahir Shilla-ya. Ia tak pernah menganggapmu sebagai anak dari laki-laki bejat itu. Ia menganggapmu sebagai anaknya.” Kata Hwayoung yakin. Shilla merasakan gemuruh kehangatan dalam dadanya.

“Kau tahu? Bahkan Appamu menggendongmu seharian penuh sehari setelah kau lahir. Ia bahkan tak ingin melepasmu kalau Eoma tidak memaksanya. Ia mencintaimu Shilla-ya” tambah Hwayoung. Shilla tersenyum senang.

“Dan selama ini tiap kali ia melontarkan ucapan kasar padamu ia akan menangis diam di ruang kerjanya. Ia merasa bersalah tiap kali melakukan itu. Tapi bukan Appamu kalau gengsinya tidak tinggi. Ia terlalu gengsi untuk sekedar minta maaf padamu. Dan kau tahu kenapa ayahmu selalu seperti tidak suka saat kau bermanja-manja dengan samchonmu? Itu karena ia cemburu pada kedekatan kalian?”

Shilla tak kuasa menahan rasa bahagianya. Setidaknya meski ia masih sedih karena patah tulang di kakinya tapi sepertinya musibah itu membuatnya mendapatkan jawaban atas semua keraguannya. Mendapat cinta dari keluarganya.

=The Precious One Chapter 15=

Keringat dingin mulai membanjiri pelipis Shilla. sedari tadi ia meracau tidak jelas dalam tidurnya. Ia bahkan bergerak gelisah seolah ia tengah mengalami mimpi buruk.

“Andwe” gumamnya pelan. Siwon disampingnya sepertinya tidak menyadari hal itu. Ia terlelap karena lelah menjaga Shilla. sudah 3 hari Shilla dirawat dan selama itu pula Siwon selalu menemaninya saat malam tiba. Meski saat pagi ia akan menyempatkan untuk kekantor.

“Kajima” gumamnya lagi. Setetes air mata bahkan keluar dari pelupuk matanya. Entah apa yang ia impikan yang jelas itu bukanlah hal yang bagus.

Shilla menggelengkan kepalanya keras meski ia sama sekali tak membuka matanya. “Andwe!” pekiknya lebih keras. Membuat Siwon terbangun dari tidurnya. Ia mengucek matanya dan melihat kondisi Shilla. ia melihat istrinya itu gelisah dalam tidurnya.

“Oppa…hajima..neon..” gumam Shilla lagi. Ia terus menggelengkan kepalanya dan kini bahkan air mata semakin deras membanjiri kulit wajahnya.

“Shilla-ya? Waegurae?” tanya Siwon pelan. Shilla masih tak membuka matanya ia hanya terus mengigau.

“Shilla-ya. Ireona”

“Oppa..Oppa…andwe” gumam Shilla lagi. Siwon menautkan alisnya bingung. Ia merengkuh tubuh Shilla.

“Hey, bangun sayang. Aku disini. Buka matamu..Shilla-ya” ucap Siwon lagi dan kini ia menggoyangkan badan Shilla lebih keras. Membuat Shilla terbangun dari mimpi buruknya.

“Oppa…” ucap Shilla dengan suara bergetar. Siwon memeluk Shilla lebih erat.

“Gwenchana. Hanya mimpi buruk” ucap Siwon dan setelah itu Shilla membenamkan wajahnya di dada Siwon, terisak lagi disana.

“Uljima! Kau kenapa, hm? Itu hanya mimpi buruk, kan?”

Apa..mimpi itu akan jadi kenyataan?

Siwon memandang Shilla bingung. Istrinya itu hanya menundukkan kepalanya dan terdiam. Tapi diamnya membuat Siwon merasakan perih entah kenapa.

“Kau kenapa? Hm? Apa yang kau impikan?” tanya Siwon lembut. Shilla mendongakkan kepalanya menatap Siwon. Seketika Siwon bisa melihat bekas air mata yang masih membekas di wajah Shilla.

“Kau..tidak akan meninggalkanku, kan?” lirih Shilla. siwon mengerutkan keningnya tak mengerti.

“Meninggalkanmu? Untuk apa?” tanya Siwon tak mengerti. Shilla hanya diam. Dan seketika Siwon mengerti kalau sikap aneh Shilla pastilah berhubungan dengan mimpinya.

“Hey apa yang kau impikan? Apapun itu tapi aku tak akan meninggalkanmu Shilla-ya” ucap Siwon lembut. Shilla menatap dalam kedua mata Siwon.

“Aku…dalam mimpiku kau meninggalkanku. Kau meninggalkanku karena aku sama sekali tak berguna. Aku hanya bisa duduk diatas kursi roda tanpa bisa melakukan tugasku sebagai istri. Kau..meninggalkanku karena kau jenuh denganku. Karena kau..menemukan wanita lain yang jauh lebih baik daripada diriku” ucap Shilla sedikit terisak. Jujur saja dalam mimpi itu ia sangat takut. Benar-benar takut saat Siwon meninggalkannya. Benar-benar merasakan perih saat Siwon meninggalkannya untuk wanita lain.

Siwon mendekap Shilla lagi. “Hey itu tak akan terjadi”

“Tapi bisa saja kan? Aku bahkan tak boleh melakukan apapun dengan kondisi kakiku ini. aku tak bisa melakukan apapun. Aku hanya akan merepotkanmu nantinya. Kau pasti akan lelah dengan semua ini” ucap Shilla mencoba realistis. Jujur saja pikiran itu beberapa hari ini terus mengganggunya.

“Jangan berpikiran seperti itu Shilla-ya” tegur Siwon pelan. Shilla menggelengkan kepalanya.

“Look at you and look at me? I’m nothing compare to you. Dan sekarang ketika aku bahkan harus menelan kenyataan kalau beberapa bulan ini aku harus bergantung pada kursi roda sangat wajar kalau kau tak mau menerima keadaanku. Aku pasti akan sangat merepotkanmu” ujar Shilla sedih. Ia menundukkan kepalanya dan setelah itu air matanya menetes lagi.

Siwon menangkap wajah Shilla. “Dari mana kau bisa dapat pikiran bodoh seperti itu? Hm?”

“Aku…jauh dari kata sempurna. I’m just…noone. siapa yang mau menganggapku sebagai istri apalagi dengan keadaaan seperti ini”

“Hey dengarkan aku” ucap Siwon kemudian memaksa Shilla untuk melihatnya tepat di kedua matanya.

“I’m not seeking  perfectness for my marriage. I’m seeking a partner, a love of my life. And that is..you. only you Park Shilla” ucap Siwon yakin. Shilla meneteskan air matanya lagi begitu mendengar ungkapan hati Siwon. Ia lantas membenamkan wajahnya dalam dada Siwon.

“Kau tidak bohong?”

“Nan geotjimal aniya. Aku serius Shilla-ya. Berhenti merasa kalau kau ini tak pantas untukku. Nyatanya aku sangat bahagia bersamamu.”

“Jeongmal?”

“Eo. Aku benar-benar serius saat mengucap janji di depan altar Shilla-ya. Aku serius untuk selalu bersamamu dalam suka dan duka. Dalam senang dan susah. Dan suami macam apa yang meninggalkan istrinya dalam keadaan seperti ini? Dia bukan laki-laki kalau sampai melakukan hal itu” ucap Siwon lagi. Dan kini ketakutan Shilla hilang seketika. Tergantikan dengan rasa syukur yang mendalam.

“Gomawo, jeongmal gomawo Oppa. Aku tak tahu kebaikan apa yang sudah kubuat hingga aku mendapatkan suami seperti dirimu. Siwonie Oppa, saranghanda” aku Shilla. Siwon tersenyum mendengarnya. Ia mengeratkan pelukan Shilla.

“Jangan lagi berpikiran begitu Shilla-ya. Aku tak akan meninggalkanmu. Aku bahkan tak tahu apa yang akan aku lakukan kalau aku hidup tanpamu” ungkap Siwon.

“Ehm araseo. Mianhae Oppa” gumam Shilla. Siwon mengelus rambut Shilla.

“Sekarang tidurlah lagi. Ini masih malam Shilla-ya” ucap Siwon kemudian merebahkan tubuh Shilla lagi. Istrinya itu tersenyum kearahnya.

“Kenapa?”

“Hm?” Tanya Siwon tak mengerti.

“Kenapa mencintaiku? Aku bahkan tak habis pikir bagaimana kau bisa mencintai gadis sepertiku. Apa kau berbohong padaku?” Tanya Shilla sambil berbaring. Siwon yang berdiri menatap wajah Shilla lekat.

“Entahlah” jawabnya singkat.

“Huh?”

“Aku juga tak mengerti. Yang jelas aku mencintaimu. Kurasa Tuhan memilihkanmu untukku karena ia tahu kau yang terbaik untukku.”

“Tapi aku bahkan tidak cantik.” Ucap Shilla merendah. Sontak Siwon memencet hidung Shilla.

“Berhenti mengucap seperti itu. Cantik itu relative Shilla-ya dan dimataku kau ini cantik. Lagipula kenapa memangnya dengan kecantikan wanita? Toh semuanya akan sirna ketika kita renta. Cantik itu tidak selamanya Shilla-ya. Dan aku tidak peduli dengan hal itu” ucap Siwon lembut. Shilla tersenyum kearahnya.

“Kau tidak lelah tidur dalam posisi seperti itu?” Tanya Shilla cemas. Beberapa hari ini Siwon tak pernah meninggalkannya. Ia selalu berada disampng Shilla dan bahkan menjaga Shilla semalaman. Tidur hanya diatas kursi dengan posisi kepala menempel pada ranjang Shilla. Pegal tentu saja tapi ia tak complain dengan hal itu.

“Gwenchana. Toh nanti aku akan tidur dengan nyenyak saat kau sudah diperbolehkan pulang” ucap Siwon lembut. Shilla tersenyum lembut kemudian menggeser tubuhnya.

“Mwo?” Tanya Siwon tak mengerti.

“Kemarilah. Tidur disampingku. Aku tahu ranjang ini sempit tapi kurasa itu lebih baik daripada kau tidur dalam posisi duduk terus menerus” jelas Shilla. Siwon hanya menatapnya ragu. Ia menatap kaki Shilla yang berbalut perban itu.

“Gwenchana. Yang sakit kan kaki kananku dan kau tidur di sebelah kiri jadi kurasa tidak akan masalah dengan kakiku yang luka. Kemarilah!” ucap Shilla lagi. Ia menepuk-nepuk kasur rumah sakit itu. Siwon mengangguk kemudian dengan hati-hati berbaring di sebelah Shilla. Terlampau hati-hati karena ia tak mau menyakiti istrinya itu.

Shilla melingkarkan tangan SIwon di perutnya. “Begini lebih bagus” ucap Shilla sambil tersenyum. Siwon membalas senyumnya dan membelai rambut Shilla penuh sayang.

“Tidurlah!” titah Siwon lembut kemudian mengecup bibir Shilla singkat. Shilla menganggukkan kepalanya dan menutup matanya. Berada dalam pelukan suaminya sepertinya ia akan tidur nyenyak malam ini.

=The Precious One Chapter 15=

CEKLEK

Shilla menolehkan kepalanya kearah pintu yang kini menjeblak terbuka. Menampakkan seorang Jung Yunho kedalam ruangan itu. Shilla tersenyum senang tentu saja.

“Yunnie!” pekik Shilla senang. Hanya saja senyuman itu tak bertahan lama dari bibirnya. Begitu ia melihat kalau Yunho tidak datang sendiri menjenguknya membuat Shilla kesal.

Untuk apa dia kesini? Kenapa juga ia harus datang saat Yunho datang? Mengganggu saja.

Shilla melirik Siwon yang kini tersenyum kepada dua orang yang masuk ruang rawat Shilla. senyum hangat. Dan tentu saja Shilla kesal melihatnya.

Tch! Senang melihatnya disini? Aish kenapa wanita itu ada disini?

Shilla memandang Siwon kesal. Suaminya itu tampak senang dengan kedatangan wanita itu. Dan di ambang pintu sana Yunho juga terlihat senang ketika tak sengaja masuk ke ruangan Shilla bersama wanita itu.

Cih dasar… OMO!

Shilla membulatkan matanya. Ia mengamati tangan Yunho yang kini menggenggam tangan wanita itu. Kedua tangan itu bertautan erat layaknya pasangan kekasih yang bergandengan tangan.

Kenapa… Yunnie..dia..

“Tak perlu memasang wajah seperti itu Shilla-ya” ucap Yunho kemudian menarik wanita itu mendekati ranjang Shilla. pandangan Shilla masih belum beralih dari kedua tangan yang bertautan itu.

“Yunnie..kau..kenapa..” Shilla tak bisa melanjutkan ucapannya. Merasa bingung dengan Yunho dan wanita yang kini bersama Yunho.

“Mukamu itu lucu sekali, kau tahu? Ah kenalkan..ini…Kim Jina…ehm my official girlfriend”

“MWO?” pekik Shilla. Sontak Siwon yang memang berada di sebelahnya menutup telinganya. Ia lantas mengelus lengan Shilla seolah memberi tanda agar Shilla lebih tenang.

Yunho tertawa pelan. “Kenapa sekaget itu? Salah kalau aku mempunyai kekasih?” Tanya YUnho setengah bercanda. Shilla masih berusaha mencerna semuanya.

Kim JIna? Yunnie? Bagaimana bisa?

“Bagaimana..kau dan dia..”

“Terimakasih untuk Siwon karena itu” potong Yunho seolah tahu apa yang Shilla maksud. Shilla sontak menatap Siwon meminta penjelasan.

“Remember when I told you about a favor I asked from Yunho?” Tanya SIwon. Shilla menganggukkan kepalanya.

“Karena hal itu aku sering bertemu dengan Yunho. Dan tak jarang juga YUnho mengunjungi kantor..ke ruanganku tentu saja. Dan yah..dia bertemu Jina disana.” Jelas Siwon.

“Dan tanpa diduga Jina adalah teman lama Yunho” lanjut Siwon. Shilla menolehkan kepalanya menatap Siwon terkejut. Ia kemudian menatap Yunho yang memberinya senyuman.

“Jadi..”

“Ne..kami bertemu beberapa kali setelah itu. Dan yah..seperti inilah kami sekarang” ucap Yunho. Shilla menganggukkan kepalanya meski sejujurnya ia masih sangat syok dengan berita itu.

Setidaknya kau sudah mulai melupakan Hwa eoni, Yunnie.

Shilla bersyukur dalam hati. Karena meski ia masih belum begitu menyukai Jina karena gossip dengan suaminya itu tapi ia bahagia untuk Yunho. Setidaknya dengan kehadiran Jina mungkin bisa mengobati luka hati Yunho karena Soohwa. Mungkin Jina akan menjadi tambatan hati YUnho yang akan memberi sahabatnya itu kebahagiaan.

“Dan kau tahu? Jina juga ikut andil dalam membuatmu bertekuk lutut padaku” canda Siwon. Shilla memelototkan matanya kesal kearah Siwon.

“Apa maksudmu?”

“Jina sengaja membuatmu cemburu Shilla-ya. Bagaimana? Dia aktris yang hebat kan?”

Shilla sontak memukuli lengan Siwon. “Hya! Kau ini senang sekali mengerjaiku? Aish dan kenapa kau ikut-ikutan Yunnie.” Omel Shilla masih memukuli lengan Siwon. Yunho dan Jina hanya tertawa melihatnya.

“Setidaknya karena aku membantu Siwon aku berhasil mendapatkan Jina. Keudaechi?” ucap Yunho. Shilla memberengut kesal. Meski sejujurnya ia bahagia. Setidaknya semuanya menemukan pasangan masing-masing kini.

=The Precious One Chapter 15=

<Park Soohwa and Kim Jaejoong’s Wedding>

Tepukan bahagia membahana di ballroom  yang terdekorasi indah itu. Sepasang kekasih kini telah menautkan janji suci mereka. Keduanya menjadi raja dan ratu di hari yang special itu. Mereka terlihat begitu menawan hingga rasanya pasangan lain akan iri melihat keserasian mereka.

“Mereka terlihat sangat menawan” gumaman kecil itu terlontar dari bibir mungilnya. Ia tersenyum lepas melihat pasangan baru itu. Di sebelahnya seorang pria dengan tuxedo hitamnya hanya tersenyum menanggapi sang istri.

“Kau iri dengan mereka?” tanyanya pada sang istri. Shilla menatap Siwon kemudian menganggukkan kepalanya.

“Hwa eoni terlihat sangat cantik. Jaejoong Oppa juga sangat tampan. Benar-benar pasangan yang serasi” gumam Shilla lagi.

Siwon tersenyum kemudian berjongkok di depan Shilla. Menyamakan posisi mereka. Shilla masih mengenakan kursi rodanya. Dokter melarangnya untuk melakukan aktivitas dan jadwal terapinya bahkan belum ditentukan. Menunggu kondisi Shilla stabil katanya. Meski sejujurnya ia tak mengerti sampai kapan.

“Kau juga sangat cantik. Berhenti merendahkan dirimu. Kaja kita beri selamat untuk pasangan baru itu” ucap Siwon kemudian mendorong kursi roda Shilla kearah Jaejoong dan Soohwa.

Semenjak kecelakaan yang menimpa Shilla, hingga dua bulan ini, Siwon tak pernah sekalipun meninggalkan Shilla. Ia dengan telaten merawat Shilla meski sebenarnya tiap pagi hingga Siwon pulang kerja ada suster yang merawat Shilla. Tapi ketika malam tiba maka Siwon akan siaga melayani keperluan Shilla. Terkadang Shilla bertanya apakah Siwon tak lelah dengan rutinitas barunya tapi suaminya itu selalu bilang kalau ia menikmatinya.

“Shilla-ya!” Soohwa sontak memekik senang begitu melihat SHilla. Shilla tersenyum menyambut sang kakak yang kini terlihat seperti bidadari dengan balutan gaun pengantinnya.

“Congrats my dear sister” ucap Shilla. soohwa menyunggingkan senyuman tersipunya.

“Congrats for you too bro” kiini Siwon yang berucap kepada Jaejoong. Kedua pasangan baru itu tersenyum malu menanggapinya.

“Kalian tampak serasi” ucap Siwon dan Shilla hampir bersamaan. Dan kini keempat orang itu tengah terkekeh pelan mendengarnya.

“Ehm..daritadi aku tidak melihat Yunho. Apa anak itu belum datang?” tanya Jaejoong. Shilla dan Siwon hanya tersenyum sementara Soohwa mengangkat bahunya.

“Kim Jina adalah tipikal orang yang ribet dalam hal berdandan. Jadi kurasa sekarang Yunho terlambat karena itu” ucap Siwon. Shilla menganggukkan kepalanya.

Semenjak Yunho mengumumkan status hubungannya dengan Jina memang kini Jina mulai akrab dengan Shilla. pasalnya Jina kerap kali datang menjenguk Shilla dan membawakan beberapa makanan jika Siwon menyuruhnya. Dan yah Shilla sudah sepenuhnya melupakan kecemburuannya dengan Jina. Karena memang tidak perlu ada yang dicemburui lagi toh keduanya sudah memiliki pasangan masing-masing.

“Ah mianhae” ucapan itu sontak membuat keempat pasang mata itu menolehkan kepalanya. Dan disana mereka bisa melihat Yunho dan Jina datang bergandengan menuju mereka.

“Kau ini jahat sekali Yunnie. Kau melewatkan prosesi pernikahan kami” protes Soohwa. Yunho hanya melemparkan senyuman tanpa dosanya.

“Salahkan putri lelet ini. aku sampai mati kesal menunggunya berdandan” ucap Yunho menyalahkan Jina. Sontak Jina melototkan kepalanya kearah Yunho.

“Hya! Jung! Kau menyalahkanku? Padahal tadi mobil siapa yang mogok? Aish. Ah anyway, congrats for your wedding” ucap Jina. Ia kemudian memeluk Soohwa singkat.

“Kalian berhentilah bertengkar. Seharusnya kau bisa bilang pada Jaejoong Oppa kalau kau terlambat Yunnie” ucap Shilla. yunho hanya menggaruk tengkuknya,

“Ne araseo. Mianhe, eo?” ucap Yunho dan memasang wajah sok polosnya. Dan tentu saja mengundang tawa dari yang lain. Pasalnya Yunho sangat tidak pantas untuk memakai aegyo.

“Jaejoong-ssi” ucap sebuah suara menginterupsi. Jaejoong menolehkan kepalanya dan tersenyum pada wedding organizer-nya.

“Sudah saatanya photo session” ucapnya. Jaejoong mengerti dan meraih jemari Soohwa.

“Kkaja!” ajak Jaejoong pada kedua pasangan yang lain. Mereka mengerti dan bergabung dengan orangtua mempelai.

Shilla mendongakkan kepalanya untuk menatap Siwon yang kini mendorong kursi rodanya. Siwon memandang Shilla bingung.

“Kenapa?”

“Ehm..menurutmu..apa sebaiknya aku tidak usah ikut photo session?” ucap Shilla. siwon menautkan alisnya bingung. Pasalnya ini pernikahan kakak Shilla jadi sudah sepantasnya Shilla ikut serta dalam photo session.

“Ehm..kurasa aku hanya akan merusak foto pernikahan eoni nantinya” ucap Shilla kemudian menundukkan kepalanya lagi. Siwon mengerti maksud istrinya itu. Berada dalam kursi roda kerap kali membuat kepercayaan diri istrinya itu menurun drastis. Kerap kali memandang rendah dirinya untuk itu.

Siwon menghentikan dorongannya kemudian berjongkok di hadapan Shilla. “Kau tak perlu khawatir.” Ucap Siwon. Detik berikutnya yang Siwon lakukan membuat Shilla membulatkan matanya.

“O-oppa..apa yang kau lakukan?” tanya Shilla gugup. Sementara yang lainnya kini tengah terkekeh melihat pasangan itu.

Siwon meraih Shilla dalam dekapannya kemudian menggendong tubuh istrinya itu. Bridal style. Dan mau tak mau Shilla mengalungkan tangannya di leher Siwon karena ia takut terjatuh.

“Hya! Turunkan aku! Ini memalukan” bisik Shilla. siwon sepertinya tak peduli dan malah berjalan kearah photo session itu. Berdiri tepat disamping mempelai pria.

“Kau malu di kursi roda itu kan? Jadi kurasa berada di gendonganku adalah solusi yang tepat” ucap Siwon masih dengan berbisik. Sontak Shilla merasakan kehangatan di pipinya. Wajahnya memerah seketika.

“Keunde..”

“Sstt. Diamlah! Ini bukankah terlihat sangat romantis?” potong Siwon. Dan sebelum Shilla sempat memprotes lagi Siwon menolehkan kepalanya pada Jaejoong yang ada di sebelahnya.

“Lakukan hal sama pada Soohwa!” perintah Siwon dengan senyuman jahilnya. Jaejoong mengerti dan melakukan hal sama pada Soohwa. Menggendongnya persis seperti bagaimana Siwon menggendong Shilla.

Soohwa protes tentu saja, sama seperti Shilla. Tapi sepertinya kedua suami gadis itu tak mempedulikan erangan protes dari istri mereka

“Kalian ini benar-benar membuatku iri. Coba saja aku sudah menikah kurasa aku akan melakukan hal sama” ucap Yunho dan tentu saja mendapat cubitan keras dari Jina.

“Dan coba saja aku masih muda. Kurasa aku juga akan melakukan hal yang sama pada istriku yang cantik ini” ucap Yunbin ikut serta.

Kekehan kecil terdengar setelah itu. Mereka lantas mengikuti photo session itu dengan senyuman. Ikut merasakan kebahagiaan seperti yang mempelai itu rasakan.

=The Precious One Chapter 15=

“Sayang sekali kalian menolak acara honeymoon bersama Soohwa dan Jaejoong” ucap Yunbin ketika mereka mengantar Soohwa dan Jaejoong yang akan pergi honeymoon ke Paris. Shilla dan Siwon hanya tersenyum menanggapi ucapan Yunbin.

“Tidak saat kondisiku masih seperti ini Appa” ucap Shilla. hubungan ayah dan anak itu kini sudah bisa dikatakan sangat baik.

“Ne abeonim. Lagipula Shilla berjanji setelah ia sudah bisa berjalan lagi..kami akan pergi honeymoon” tambah Siwon. Yunbin menganggukkan kepalanya mengerti. Dalam hati ia bersyukur memiliki menantu seperti Siwon. Tetap setia meski kini kondisi Shilla bisa dibilang sangat membutuhkan kesabaran untuk mendampinginya.

“Lalu kapan Shilla sudah diijinkan terapi?”

“Minggu depan dokter sudah menjadwalkan terapi pertama Shilla. semoga saja Shilla akan segera sembuh” jawab Siwon.

“Geurae? Baguslah kalau begitu. Ah ya sudah. Aku duluan, ne?” ucap Yunbin kemudian mengajak Hwayoung untuk segera pulang. Siwon menganggukan kepalanya kemudian mendorong kursi roda Shilla.

Shilla mengelus lembut jemari Siwon yang kini tengah mendorong kursi rodanya. Ia kemudian mendongakkan kepalanya dan menatap Siwon sembari melemparkan senyuman bahagianya.

“Neomu gomapta” gumam Shilla. siwon menghentikan langkahnya kemudian berjongkok di depan Shilla.

“Untuk apa lagi?” tanya Siwon. Pasalnya setelah kecelakaan itu Shilla kerap kali mengucapkan ucapan terimakasih tanpa Siwon duga. Belum lagi ucapan maaf tiap kali Shilla membuat kesalahan kecil.

“Untuk mencintaiku. Untuk bertahan disisiku. Dan untuk semuanya” jawab Shilla. siwon meraih pipi Shilla kemudian mengelusnya lembut.

“Berhenti mengucapkan maaf dan terimakasih. Aku sudah cukup banyak mendengarnya” ucap Siwon. Shilla mengerucutkan bibirnya singkat.

“Tapi aku benar-benar merasa harus mengucapkannya. Masih terus berpikir kenapa aku begitu beruntung untuk mendapatkanmu. Sementara apa yang ada didiriku aku merasa hanya biasa saja” gumam Shilla. siwon mengelus puncak kepala Shilla.

“Apa yang ada didirimu itu berharga untukku. Terserah apa kata orang lain tentangmu. Itu menurut mereka. But for me, You are the precious one Shilla-ya” ucap Siwon. Shilla tersenyum kemudian mengecup tangan SIwon yang masih bertengger di wajahnya.

“Saranghae, neomu saranghae. Aku janji setelah kakiku sembuh aku akan menjadi istri yang lebih baik untukmu” ucap Shilla tulus. Siwon tersenyum kemudian mengecup puncak kepala Shilla.

“Gomawo. Sekarang kita pulang?” Tanya Siwon. Shilla menganggukkan kepalanya. Dalam hati ia berdoa agar Tuhan tetap memberinya kebahagian seperti yang ia rasakan kini. Ia juga berdoa agar sekalipun ia tak pernah mengecewakan Siwon. Sudah terlampau banyak yang Siwon lakukan untuknya jadi sudah saatnya ia membalas semua kebaikan SIwon. Membalas semua cinta dan ketulusan yang suaminya tak pernah lelah berikan.

I promise, I’ll be a good wife for you.

 

THE END

Akhirnya ff sinetron nan gaje ini selesai juga.. buat semua yang udah sabar dalam prkembangan ff ini saya ucapkan terimakasih dan maaf kalau masih belum sesuai harapan kalian…*deep bow*

Dan maaf juga kalau endingnya gagal…terlalu panjang dan lain sebagainya..honestly, i dont really get enough time to write this time..hehe sorry for the typos too..maaf sebesar-besarnya..