My Bad Boy (After Story)

@Eunri & Kibum’s Marriage

Pernikahan adalah saat dimana sepasang pria dan wanita mengucap janji. Suatu acara sakral yang akan membawa mereka pada kehidupan baru mereka. Membangun pondasi baru dalam rumah mereka. Dan pondasi itu mereka sendiri yang menentukan. Kokoh lemahnya suatu perkawinan tergantung dari mereka sendiri kan?

Seperti itulah kini Kibum dan Eunri berdiri. Dengan pakaian serba putih mereka, menandakan kalau mereka siap mengukir kisah mereka sendiri mulai detik mereka mengucap janji. Dan dengan pakaian serba putih itu tersirat doa tulus dari semua orang yang menghadiri acara bersejarah mereka.

Baik sang pengantin ataupun tamu undangan tampak bahagia dengan hari ini. Aura bahagia dari sang mempelai nyatanya berhasil merasuki semua tamu yang datang. Tak terkecuali untuk Siwon dan Shilla.

Senyum penuh kebahagian mereka persembahkan untuk pasangan pengantin itu. dan tentu saja doa mereka turut mengiringi.

“Eoni chukae.”ucap Shilla pada Eunri. Sebuah ungkapan singkat tapi Shilla benar-benar tulus. Ia ikut bahagia ketika seseorang yang sudah ia anggap keluarga bagi dirinya sendiri ini telah benar-benar menemukan pendamping hidupnya. Menemukan seseorang yang bersedia menemani seumur hidup. Seseorang yang akan bersedia berbagi.

“Bry, congrats! Wish for your happiness with Eunri”kini giliran Siwon yang memberi selamat untuk Kibum. Baik Kibum atau Eunri hanya mengulas senyum mereka.

“Gomawo Shila-ya”

“Cheonmane Eoni”

“Ah kapan kalian akan menyusul kami?” Tanya Kibum yang sontak membuat Shilla memerah. Dan ketika Kibum menangkap ekspresi wajah Shilla, Kibum hanya bisa menautkan alisnya tak mengerti.

“Apa kami melewatkan sesuatu?”Tanya Kibum lagi. Shilla menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal. Dan Siwon? Hanya membuang mukanya. Entah malu atau apa.

“Eo?”ucap Eunri dan seketika menangkap tangan Shilla yang tengah menggaruk kepalanya.

“Neo? Kalian?”Eunri menatap sesuatu yang bertaut di jari Shilla tak percaya. Sebuah cincin perak melingkar di jari manisnya.

“Hehe”Shila hanya bisa tersenyum malu.

“Kalian sudah bertunangan? Kapan? Kenapa tidak mengundang kami? Kenapa kami bisa tak tahu?”Eunri memberondongi Shilla dengan banyak pertanyaan. Membuat Shilla bingung harus menjawab yang mana dulu.

“Eoni! Satu-satu kalau bertanya. Kau pikir aku punya ingatan fotografi sehingga bisa mengingat semua pertanyaan eoni hanya dalam 1 tarikan napas?” solot Shilla.

“Aigo. Ayo ceritakan” tuntut Eunri.

“Kami memang sudah bertunangan Eoni”aku Shilla.

“M..mwo? bagaimana bisa? Kenapa tidak mengundang kami?”

“Salahkan Siwon Oppa kalau begitu. kau seperti tak tahu dia saja eoni”

“Hah?”

“Siwon Oppa hanya menematkan cincin ini tiba-tiba. Dan setelah itu dia langsung berkata shilla-ya mulai detik ini kau resmi jadi tunanganku. Don’t you dare to throw that ring away or I’ll kill you. “

“Jeo..jeongmal?”

“Ehm. Eoni pikir mana ada namja yang melamar seperti itu”

“Siapa yang melamarmu kalau begitu?” Siwon angkat bicara.

“Tch! Sekarang Oppa malah tidak mengakuinya?”

“Aku tidak melamarmu. Aku hanya bertunangan denganmu”

“Bertunangan? Oppa salah. Oppa me-mak-sa-ku bertunangan”ucap Shilla dengan memberi penekanan pada kata memaksa. Siwon sontak membulatkan matanya.

“Kalau begitu kemarikan cincinnya. Kau tidak tahu apa kalau aku membeli mahal untuk cincin itu?”

“Oppa sama sekali tidak romantis. I hate you”

“Whatever!”

“HYA!” teriak Eunri kepada keduanya. “Sejak kapan kalian jadi hobi bertengkar seperti ini?”

“Molla. Tanyakan saja pada namja ini” ucap Shilla sambil menunjuk Siwon.

“Kalian ini lucu. Lagian kau ini aneh And. Mana ada bertunangan seperti itu. untung saja Shilla mencintaimu jadi dengan senang hati ia akan menerima. Kalau tidak? Kurasa kau sudah terkena tamparan karena itu” ucap Kibum panjang lebar.

“You know that I hate romance Bry”

“Tapi bukan begitu juga kan And? Wanita terkadang juga ingin perhatian special dari kekasihnya. Apalagi untuk acara bertunangan seperti itu.”

“See? Kibum Oppa saja bicara seperti itu” sungut Shilla.

“Ara ara. Mianhae”

“Gwenchana Oppa. Aku cukup bahagia kok dengan lamaran mu”

“Ah, woman is so hard to understand. Baru sedetik yang lalu kau kompalin tapi sekarang bahkan kau bahagia untuk itu? aneh” komentar Siwon. Kibum, Eunri, dan Shilla hanya bisa terkekeh.

“Aku heran bagaimana kau bisa tahan dengan manusia seperti Siwon ini Shilla-ya?”

“Entahlah eoni. Kurasa aku kena kutukan sehingga aku bisa mencintai manusia keras kepala sepertinya”

“Hya!” protes Siwon. Ia heran, kenapa ketiga manusia di dekatnya ini senang sekali menghina dirinya.

“Haha. Just make sure that one day you two get married, we are the first person to know” ucap Kibum. Shilla hanya bisa tersenyum malu kearah Kibum. Siwon? Entahlah, tapi sepertinya sesuatu tengah menghantui pikirannya. Ia memikirkan sesuatu yang hanya dia sendiri yang tahu.

***

“Hey..mau sampai kapan kau tidur?” Siwon berusaha membangunkan kekasihnya yang masih lelap tertidur. Ini sudah jam 8 pagi tapi Shilla tak kunjung bangun. Semalam ia memang tampak sangat lelah. Seharian harus menemani Siwon mengurusi pemotretan sampai larut malam. Alhasil Shilla harus menginap di apartemen Siwon.

“Nghhh” Shilla hanya menggeliat pelan. Masih belum sadar sepenuhnya. Matanya masih terpejam.

“Hey” ucap Siwon lagi. Kali ini ia memencet hidung Shilla cukup keras. Membuat gadisnya itu mau tak mau membuka matanya.

“Aww.. Oppa!” protes Shilla. Siwon hanya tersenyum puas. Setidaknya usahanya untuk membangunkan gadisnya itu berhasil.

“Kau ini tidur atau pingsan? Susah sekali dibangunkan”

“Siapa suruh Oppa haruus kerja sampai pukul 2 pagi? Ah Oppa aku masih ngantuk”

“Park Shilla ayo bangun. Aku lapar. Buatkan aku sarapan” titah Siwon.

“Aigo Oppa kau menyebalkan” sungut Shilla. Tapi toh dia juga bangun dari tidurnya. Memasuki kamar mandi dan setelah selesai mandi ia siapkan sarapan untuk Siwon. Tchk, sudah seperti pasangan suami istri saja.

“Shilla-ya”

“Hm?”

“Hari ini ke panti yuk, aku kangen Jino. Sudah lama kita tidak kesana”

“Jinja? Ehm, aku mau”

***

“Nuna” teriak Jino senang saat melihat Shilla dan Siwon datang bersama. “Bogoshiposeo” ucapnya manja. Shilla memeluknya dan mengecup kening Jino lembut.

“Bagaimana kabarmu Jino-ya?”

“Baikkk sekali”

“Baguslah. Ehm Jino ibu panti dimana?”

“Ada di dapur nuna”

“Kalau begitu eoni bantu Ibu panti dulu, ne? kau mainlah dengan Siwon Hyung” ucap Shilla kemudian meninggalkan Jino dan Siwon berdua.

“Jino-ya”

“Ne hyung?”

“Kau menyayangi Shilla nuna, huh?”

“Keoreom. Waeyo? Ah, Hyung cemburu padaku?”

“Mwo? Ani.”

“Lalu?” Tanya Jino polos.

“Aku ingin kau membantuku”

“Mworago?”

“Sini” ucap Siwon dan Jino mendekat ke arahnya. Siwon kemudian membisikkan sesuatu kepada Jino. Dan sedetik kemudian Jino tampak sumringah dengan yang Siwon ucapkan.

***

“Jino-ya kau melihat Siwon Hyung?” Tanya Shilla ketika ia menyadari tak ada sosok Siwon sedari tadi. Kekasihnya itu entah pergi kemana sedari sore tadi. Shilla berpikir mungkinkah kekasihnya itu sudah pulang terlebih dahulu.

“Ehm. Ikut aku nuna” ujar Jino kemudian menggandeng tangan Shilla.

Jino membawa Shilla ke taman belakang panti. Disana Siwon tengah berdiri menatap lurus ke depan. Entah apa yang ia tatap.

“Hyung” sapa Jino. Siwon membalikkan badannya dan tersenyum singkat kearah Shilla.

“Oppa, kau disini? Kupikir kau sudah pulang duluan”

“Ehm. Shilla-ya..aku..”

“Ne?”

“Ada yang ingin aku katakan”

“Geurae? Apa itu Oppa?”

Siwon menghela napasnya. Detak jantungnya berpacu. “Jino-ya katakan!” perintahnya pada Jino. Jino mengangguk singkat.

“Park Shilla would you marry me?” ucap Jino kemudian. Shilla terkesiap.

“M..MWO?” teriaknya tak percaya. Sikecil Jino melamarnya? Apa ini gila?

“Jino ulangi lagi” perintah Siwon lagi.

“Ne. park Shilla would you marry me” ulang Jino. Shilla membulatkan matanya tak percaya.

“Jino-ya jangan bercanda.” Shilla masih berusaha tenang menganggap kalau ini hanya gurauan anak kecil.

“Aku tidak bercanda Nuna. Siwon Hyung memang ingin melamarmu”

“M..mworago? siwon Oppa?”

“Ne. aku hanya membantu Siwon Hyung menyampaikan ini” jelas Jino. Shilla tak percaya dengan yang ia katakan. Ia melirik Siwon tajam dan hanya dibalas dengan senyum kikuk dari Siwon.

“Kau pikir ini lucu Oppa? Melamar macam apa ini?” ucap Shilla tajam.

“Kau kan tahu Shilla aku benci romance. I cant say those words”

“Tapi yang mau melamarku itu siapa? Kau atau Jino? Yang mau menikah kan bukan Jino” sungut Shilla.

“Jino kan hanya membantuku menyampaikan maksudku saja. Dia hanya membantuku mengatakannya. Jadi apa bedanya? Toh kau juga nantinya akan menerimaku kan?”

“Mwo? Jangan harap Oppa. Aku tidak akan menerimanya.”

“Hya!”

“Selama kau tak mengatakannya aku tak akan pernah menerimanya. Buat apa aku menikah dengan pria pengecut?”

“Hya! Park Shilla”

Shilla tak bergeming. Ada perasaan bahagia karena ternyata Siwon melamarnya. Yah meskipun dengan cara yang aneh. Tapi sebersit rasa kecewa juga menghinggapinya. Kalau seandainya Siwon mengucapkannya dengan bibirnya sendiri mungkin Shilla akan  jauh lebih bahagia.

Siwon menghela napasnya. Mencoba mengatur napas dan detak jantungnya yan tak karuan sama sekali.

“Na..na.. nawa kyeoreonhaejulae?” ucap Siwon akhirnya. Detak jantungnya sungguh tak terkontrol sekarang. Mengucap satu kalimat itu rasanya sangat susah.

Shilla masih diam. tapi seulas senyum terkembang di bibirnya.

“Park Shilla would you….marry me?” Tanya Siwon lagi. Shilla hanya tersenyum kearah Siwon.

“Dengan satu syarat”

“Mwo?”

“Dengan satu sarat Oppa. Kalau Oppa bisa mengabulkannya maka aku terima”

“Apa?”

“Oppa tahu kan kalau aku sudah tidak punya orang tua?” Tanya Shilla. Siwon hanya mengangguk mengiyakan.

“Aku ingin saat kita menikah ada orang tua kita yang menyaksikan. Aku tahu kalau tak mungkin menghadirkan Appa dan Eoma kembali. Untuk itu Oppa, aku ingin…. Appa Siwon Oppa bisa hadir. Berjanji padaku kalau kau akan menghadirkannya dalam pernikahan kita”

Siwon membulatkan matanya. Tak pernah menyangka kalau gadisnya ini bisa mendapat pemikiran seperti itu. Appa? Ia bahkan lupa kalau ia punya ayah.

“Aku tak pernah menganggap kalau dia ada. Jadi jangan harap aku akan menemuinya”

“Kalau begitu lupakan untuk menikahiku” tantang Shilla. Ia tahu apa yang ia ucapkan sangat beresiko. Tapi ia juga tak mau selamanya kekasihnya itu menyimpan rasa benci untuk ayahnya.

“Jangan paksa aku untuk itu Shilla-ya. Kau boleh mengajukan ribuan syarat. Tapi kumohon jangan untuk yang satu itu”

“Sayangnya syaratku hanya itu Oppa. Apa susahnya si hanya menghadirkannya dalam pernikahan kita? Hanya hadir Oppa. Aku hanya ingin melihat wajah mertuaku. Aku hanya ingin mendapat restu darinya”

“…..”

“Oppa jebal. Kalau kau tak bisa mengabulkannya … maaf Oppa tapi aku tak bisa.”

Shilla menatap kekasihnya itu miris. Ia tahu Siwon sangat membenci ayahnya. Sikap ayahnya yang menelantarkan Siwon di sepanjang hidupnya, wajar jika membuat Siwon sangat membencinya. Tapi, Shilla tak mau kebencian itu akan terus berlanjut. Karena jauh dalam lubuk hati Shilla, ia tahu kalau Siwon juga menyayangi ayahnya. Hanya saja sekarang kebencian itu yang mendominasi.

“Fine. I’ll do it” ucap Siwon akhirnya. Shilla memeluk kekasihnya itu.

“Gomawo Oppa. Saranghae”

***

Siwon & Shilla’s Wedding

“Eoni, chukae” teriak Hyora senang sambil memeluk kakak iparnya.

“Ah akhirnya kau menikah juga dengan manusia dingin seperti Siwon, Shilla-ya” canda Eunri. Shilla hanya terkekeh pelan. Sedangkan Siwon? Menatap Eunri dengan death glare nya.

“Oya Shilla-ya  ada salam dari Joongki Oppa. Dia minta maaf karena tak bisa datang. Pekerjaan di Jepang sangat menyita waktunya”ucap Eunri.

“Geurae? Ah andai saja Joongki Oppa ada disini. Kurasa akan lebih menyenangkan. Aku merindukannya Eoni” ucap Shilla. Dan sontak mendapat tatapan mematikan dari Siwon.

“Tenang saja Oppa. Lagipula sekarang aku kan sudah jadi istrimu” ujar Shilla ketika menyadari perubahan ekspresi Siwon.

“Choi Siwon awas saja kalau kau sampai menyakiti Shilla, aku yang akan jadi orang pertama yang membunuhmu” ancam Eunri pada siwon.

“Eoni sudahlah. Dia tak akan pernah berani menyakitiku. Iya kan?” tatap Shilla pada Siwon. Siwon hanya mengangguk singkat.

“Oppa” sela Hyora pada Siwon. Ia kemudian menunjuk pada seorang paruh baya yang terlihat berwibawa itu. mata Siwon membulat. Ia sadar ia belum siap untuk bertemu pria itu. pria yang bisa disebut ayah baginya.

Shilla menarik tangan Siwon keluar. Ia membawa Siwon ke ruang rias. Dan tak lama Hyora juga membawa ayah mereka kesana.

Hanya keheningan yang tercipta sesaat setelah pria bernama Choi Kiho itu datang. Siwon hanya menatapnya tajam. Jelas sekali kalau dimatanya terpancar rasa benci. Shilla dan Hyora merasa kalau mereka perlu memberikan waktu berdua untuk ayah anak ini. Hyora melangkah pergi dan diikuti oleh Shilla. Tapi Siwon menahan Shilla.

“Tetap disini” titah Siwon. Shilla hanya mengangguk singkat.

“Selamat atas pernikahan kalian” Choi Kiho mulai membuka suara. Siwon masih menatap pria paruh baya itu tajam.

“Kamsahamnida abeo.. ehm hujangnim” ucap Shilla. Ia sendiri bingung akan memanggil pria paruh baya itu apa. Ia ingin memanggil abeonim tapi takut salah.

“Panggil aku abeonim saja. Kau istri anakku kan sekarang?”

Siwon berdecak singkat. Anak? Dalam keadaan seperti ini sang ayah baru memanggil dirinya anak? Lalu sejak dulu?

“Ne abeonim” ucap Shilla sambil membungkukkan kepalanya sopan.

“Ayo” tarik Siwon. Shilla hanya mengerutkan keningnya tak mengerti.

“Kau sudah bertemu dia kan? Sudah mendapat restunya kan? Kalau begitu ayo. Tamu-tamu menunggu kita.” Ucap Siwon dingin. Tak sepatahpun ia ingin menyebut ayahnya itu ayah.

“Oppa”

Siwon tak menghiraukan. Ia menarik tangan Shilla keluar.

“Jamkaman” sela sang ayah. Siwon menghentikan langkahnya.

“Mi.. mianhae.. Si.. Siwon-ah” ucapnya. Untuk pertama kali bagi Siwon ia mendengar sang ayah menyebut namanya. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia mendengar ungkapan maaf dari sang ayah.

“Untuk apa?” ucap Siwon dingin. Choi Kiho hanya diam. “Aku bilang, untuk apa kau minta maaf?” ulang Siwon. Sang ayah masih saja diam.

“Tch! Kau bahkan tak tahu untuk apa kau minta maaf. Kalau begitu tak perlu repot minta maaf”

“Oppa” Shilla masih berusaha meredam emosi suaminya itu. ia tahu seberapa dalam sang ayah telah menggoreskan luka untuk Siwon. Tapi ia juga tahu kalau ayah mertuanya itu juga tersiksa selama ini.

“Mianhae Siwon-ah. Jeongmal mianhae.” ucapnya lagi. Siwon diam sekarang.

“Mianhae karena telah menelantarkanmu. Mianhae karena tak pernah menjadi ayah yang baik untukmu”

“Ayah? Jangan bermimpi. Kau bahkan tak pantas disebut ayah.”

“Mianhae Siwon-ah. Aku hanya terlalu terpuruk dengan kepergian eomamu. Tapi aku selalu berusaha untuk memberimu yang terbaik”

“Tch. Memberi yang terbaik? Dengan uangmu? Apa kau selama ini sadar Tuan Choi Kiho? Yang membesarkanku itu uangmu, BUKAN DIRIMU”

Choi Kiho terkesiap. Ia sadar ia salah. Tak memberi kasih sayang untuk anaknya sendiri.

“Untuk itulah aku minta maaf Won-ah. Aku janji mulai detik ini akan berusaha untuk memperbaiki semuanya” ucapnya. Suaranya bergetar.

“Tak perlu. Aku sudah cukup bahagia hidup tanpamu”

Choi Kiho kemudian berlutut di depan Siwon. “Abeonim jangan begini. Bangunlah!” ucap Shilla saat melihat ayah mertuanya ini tengah berlutut di hadapan sang anak.

“Kumohon maafkan aku Won-ah. Selama ini aku dihantui rasa bersalah karena menelantarkanmu. Selama ini aku juga tersiksa karena itu” ucap sang ayah. Ia menangis. siwon hanya diam di tempatnya berdiri.

“Kumohon maafkan aku. Aku bersedia melakukan apapun asalkan kau memaafkanku Won-ah”

Siwon menarik kerah baju ayahnya itu. ia memandang sang ayah tajam.

“Kalau kau merasa bersalah kenapa kau tak pernah datang, huh? Kalau kau tersiksa kenapa tak sekalipun kau menemuiku, huh? Kenapa selama ini kau hanya bisa menyiksaku? Kenapa, huh?” ucap Siwon marah. Sedetik kemudian ia telah melayangkan pukulan keras pada ayahnya itu. membuat sang ayah tersungkur cukup keras.

“Oppa!! Apa yang kau lakukan?” Shilla mendekati ayah mertuanya. Mencoba mengecek apakah ayah mertuanya ini baik-baik saja. Dan ternyata bibirnya berdarah karena pukulan cukup keras dari Siwon.

“Kau tahu? Aku berusaha mati-matian untuk mencari perhatianmu. Menjadi anak nakal dan semaunya sendiri . kau pikir semua itu untuk apa? Untuk menarik perhatianmu. Berharap kau akan datang. Berharap kau akan pulang. Tapi apa nyatanya? Kau tak pernah datang Tuan Choi Kiho. Seberapa besar usaha yang kulakukan kau tak pernah datang. Kau pikir aku ini apa?”

Siwon berhasil meluapkan semua kemarahannya pada sang ayah. Tanpa ia sendiri sadari ia telah menangis.

“Kau pikir aku ini boneka, huh? Mainan? Yang hanya bisa kau berikan uang dan semuanya beres? Pernahkah kau menganggapku sebagai anakmu? Atau kau hanya menganggap aku adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian Eoma?” Siwon menangis lagi. Shilla hanya menatap pilu suaminya itu. choi Kiho kemudian mendekati Siwon. Ia memeluk sang anak itu. satu hal yang sejak lama ingin ia lakukan.

“Mianhae Won-ah. Jeongmal mianhae” Siwon hanya diam dalam dekapan sang ayah. Sudah sangat lama ia ingin merasakan dekapan seorang ayah.

“Kau  meninggalkan aku sendiri. Tak pernahkah kau sadari kalau aku membutuhkan sosok ayah? Aku sudah kehilangan Eoma dan akupun kehilangan Appa. Pernahkah kau sadari betapa nelangsanya hidupku, huh? Dan kau tahu apa yang membuatku paling nelangsa? Karena kau tak pernah datang. Sedetikpun aku tak pernah melihat wajahmu. Lalu sekarang apa yang kau pikirkan? Apakah aku masih punya Appa kalau begitu?”

“Mianhae. jeongmal mianhae” hanya itu yang bisa Kiho ucapkan.

“Kau tahu aku bahkan sudah sangat lama mengharapkan kau mendekapku seperti ini. Sebagai seorang ayah” ucap Siwon lirih. Air matanya tak terbendung.

“Mianhae Won-ah. Appa tahu apa salah. Mianhae.” Sang ayah juga tak kalah menangis.

“Jebal maafkan aku.”

Siwon menghapus air matanya. Melepaskan diri dari pelukan sang ayah. Ia menarik napas dalam. Ia menghampiri Shilla. Shilla juga ikut menangis ternyata. Siwon kemudian menghapus air mata sang istri dengan tangannya.

“Kau tenang saja. Aku sudah memafkanmu. Karena kalau tidak kurasa istriku ini akan menceraikanku” ucap Siwon dingin. Tapi meski begitu ia tulus memaafkan ayahnya. Shilla tersenyum mendengar ucapan sang suami itu.

“Kkaja kita temui para tamu.” Ucap Siwon lagi. Shilla hanya menganggukan kepalanya.

“Nikmati pestanya…. Appa” ucap Siwon sambil berlalu. Choi Kiho terkesiap. Siwon memanggilnya Appa? Ia menangis lagi. Bukan karena sedih tapi karena ia bahagia. Anaknya memanggilnya Appa.

“Oppa aku bangga padamu” ucap Shilla.

“Hm? Kenapa?”

“Karena kau mau memafkan abeonim”

“Bukankah itu yang kau harapkan?”

“Ehm. Akhirnya aku punya ayah lagi, kan?” Siwon tersenyum singkat kearah istrinya itu.

“Saranghae Oppa.”

Siwon menghentikan langkahnya. Ia memegang bahu Shilla. Menghadapkan sang istri padanya.

Siwon mengecup kening Shilla lembut. Dan kemudian memeluk istinya itu.

“Gomawo Shilla-ya”

“Ehm?”

“Karena kau aku akhirnya bisa bertemu Appa. Gomawo”

“Itu karena aku mencintaimu Oppa. Aku tak mau selamanya kau menyimpan rasa bencimu pada abeonim. Saranghae Oppa”

Siwon menarik dagu sang istri. Kemudian mengecup bibirnya lembut. Shilla dengan senang hati membalas ciuman sang suami.

“Ehem ehem” sebuah suara menginterupsi mereka dari kegiatan mereka. Hyora

“Oppa eoni tamu-tamu mencari kalian. Ternyata kalian malah disini. Kalau mau making out nanti saja. Toh kalian juga setelah ini akan honeymoon kan? Tidak sabaran sekali kalian ini” goda Hyora. Shilla wajahnya memerah karena malu.

“Kau ini mengganggu saja Hyo” rutuk Siwon.

Siwon menggandeng tangan Shilla. Menautkan jemarinya pada sang istri. Seolah ia tak ingin terlepas begitu saja.

Dan mulai saat itu mereka siap memulai hidup baru mereka. Siap mengarungi samudra kehidupan bersama-sama. Tak ingin sedikitpun berpaling. Happily ever after. 😀

~FIN~

 

 

Hohoho.. akhirnya afstor ini terbit juga (?)

Ff paling panjang yg paling saya buat ampe lebih dr 10 halaman….hahahha *bangga*

Moga sesuai harapan… kalo tidak ya maafkan saya saja kalo bgtu..

Buat Eunri eoni.. sudah saya kabulkan permintaanya nona besar… saya minta bayaran kalo gt abis ini.. 😀